Pasang Iklan Murah Meriah

Perhatian Publik, Saatnya Polri Membenahi Kultur

C2C613D8 9A6D 40CA A2E6 DC34DC07566C

 

Palembang, Extranews — Permasalahan yang menjerat Irjen Ferdy Sambo, membuat Institusi Polri saat menjadi perhatian publik. Pro kontra sikap masyarakat menuntut Institusi harus berbenah dan mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat.

Diskusi Millenial digagas PWI Sumsel mengangkat tema “Polri Move On” diangkat sebagai bentuk perhatian masyarakat kepada Institusi Polri, Senin (29/8/2022).

Pemerhati Kebijakan Publik Dr. M. Husni Thamrin, M. Si mengungkapkan, bahwa sudah semestinya perjuangan Polri itu dikembalikan kepada rakyat. Pada dasarnya Polri itu untuk rakyat, dekat dengan rakyat.

Untuk mengembalikan kepercayaan institusi Polri kepada publik, langkah langkah atau strategi diambil terpenting harus satu kata dengan perbuatan.

BACA JUGA INI:   Usai Lebaran Idul Fitri, Perbaikan Drainase Penyebab Kantor BPN Banjir Akan Mulai Dikerjakan

“Memang banyak tagline-tagline Polri bahwa Polri itu sudah berbenah diri, namun terkadang perbuatan tidak menunjukan seperti itu,” kata Husni Thamrin, Fisip Unsri.

Menurut Dosen Fisip UNSRI, Polri sudah saatnya turun lebih dekat kemasyarakat, karena ini merupakan momentum untuk mengembalikan kepercayaan citra Polri di masyarakat, baik dari tingkatan Polsek, Polres hingga Polda.

“Ibaratkan sebuah mata air bukan air mata, maksudnya kalau kita mau merubah kultur, harusnya dimulai dari dalam dulu,” cetusnya.

Sementara itu, ketua PWI Sumsel Firdaus Komar mengungkapkan peran media dalam membangun tingkat kepercayaan publik dalam suatu permasalahan muncul yaitu lebih memberikan kontrol hingga dampak pada hasilnya nanti.

“Seperti pada kasus FS, peran media dalam pengawalan kasus tersebut hingga akhirnya kesalahan tersebut mendapatkan hukumannya, dan juga tentunya memberikan edukasi untuk masyarakat,” kata Firdaus.

BACA JUGA INI:   Deru Semangati Keluarga Sertu Ryan

Dari pada itu, Firdaus mengingatkan kepada Polri dalam membuat citra Polri menjadi baik kembali sebaiknya benar-benar melakukan perubahan secara total di internal Polri baik struktur maupun kultur.

“Artinya jika polri ingin berbenah, bersih-bersih harus pakai sapu yang bersih jangan pakai sapu yang kotor, nanti percuma pasti kotor lagi,” kata Firdaus.

Sebagai institusi yang strukturnya sangat lengkap sampai kebawah, Firdaus Komar meyakini bahwa Polri dapat mengembalikan kepercayaan publik lagi. Karena dalam kewenangannya, Polri lah yang lebih dekat kepada masyarakat saat menangani permasalahan terjadi.

“Tinggal lagi Polri lebih memaksimalkan fungsinya ditengah masyarakat, dan juga lebih memberikan rasa keadilan, berangkat dari kasus FS polri harus menyelesaikannya dengan profesional dan transparan agar mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat,” pungkasnya. Rel

BACA JUGA INI:   Pemkab Muba Matangkan Persiapan Lahan Jalur Pipa Gas