Pemenuhan Prokes dan Tuntutan Ekonomi

Antara Pemenuhan Prokes dan

Tugas sebagai Sopir Travel

WELLY (40),  demikian nama sopir Travel yang biasa mengangkut penumpang dari Kota Palembang ke Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Welly saat dihubungi, Extranews, Senin, 17 Mei 2021, menanggapi soal kebijakan larangan mudik saat momentum Labaran.

Kebijakan larangan mudik, bagi Welly, tadinya ujar Welly sangat kerugian dari sisi pekerjaan yang ia jalankan.

Karena bonus gaji dari mengantarkan penumpang jadi hilang. Namun di balik itu, kini Welly, yang mengaku berusaha tetap mengantarkan penumpang, tapi kadang juga penumpang khawatir jika diputar balikkan oleh petugas di daerah penyekatan.

BACA JUGA INI:   Cegah Covid di OKI Gunakan Peran Tokoh Pembela Kebenaran

Dari penuturan Welly, beberapa kali pernah Welly membawa penumpang mudik, namun selalu was-was juga jika mobil diperintahkan putar balik. “Bukannya dapat untung atau bonus, malahan rugi  yang ada,” tutur Welly.

Welly pun menyadari pelarangan mudik saat momentum Lebaran. Welly pun yakin

Untuk itu, pemerintah meminta masyarakat urung mudik untuk menjaga diri sendiri dan keluarga kampung halaman dari tertular Covid-19,” jelasnya.

Dijelaskan Welly, dirinya menyadari keputusan peniadaan atau larangan mudik ini diambil pemerintah demi mencegah lonjakan kasus Covid-19.

Seperti diketahui sejak tangga 6 Mei pemerintah memberlakukan pelarangan mudik terkait dengan libur Lebaran dan berlaku hingga tanggal 17 Mei 2021. fk

BACA JUGA INI:   Penanganan Covid di Sumsel Diapresiasi oleh BPK Sumsel

Komentar