Menyusuri Selat Bosphorus dan Kunjungi Masjid Agung Ulu Camii

Asyiknya Ibadah Umrah Plus Jalan-jalan di Turki (bagian1/dari 4 tulisan)

3FC0B169 56A3 4AEF 8E38 638B296C6577

 

NIATNYA adalah ibadah umrah, namun demikian berkaitandengan paket perjalanan yang dapat disatukan dengankunjungan ke negara lain. Mengapa tidak? Bergantung dariminat dan kemampuan jemaah yang telah berniat umrah. Termasuk pilihan Jemaah umrah mengunjungi negara Turki. Asyiknya perjalanan yang dilaksanakan dari tanggal 4-19 November 2024 ini bersama biro travel Umroh Bareng Yuk dari Sultanah Tour Service, Jakarta. Berikut catatanperjalanan dari Firdaus Komar dan Anisatul Mardiah yang mengikuti perjalanan ibadah umrah plus jalan-jalan di Turki, dalam beberapa bagian tulisan.

ROMBONGAN umrah plus Turki 4-19 Nov 2024 dipimpintour leader Fauzi Fathurahman. Di Tanah Suci dibimbing oleh Ustadz Zainuddin Mansyur. Tepat tanggal 4 November rombongan terdiri dari 24 jemaah ini dari berbagai kota di Indonesia bertolak  ke Jeddah. Rombongan umrah bareng lepaslandas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Setelah transit di Jeddah, rombonganmelanjutkan penerbangan ke Istanbul. Sekitar pukul 14.25 waktu setempat, 5 November 2024, sudah tiba di Istanbul dan disambut oleh tur guide Hakan Tuncer.

Perjalanan hari pertama di Istanbul, dari Bandara Istanbul langsung mengunjungi Selat Bosphorus . Cuaca setempatsekitar 10 derajat celcius, tentu saja dingin disbanding di Jakarta. Kondisi cuaca yang begitu dingin ditambah tiupanangin Selat Bosphorus makin membuat suhu tubuh makindingin, apalagi saat berada di Cruise. Sebelum tiba di Pelabuhan Bosphorus, rombongan menyusuri Kota Istanbulyang kondisinya cukup macet, rombongan umrah bareng tibadi Pelabuhan kapal Bosphorus menjelang sore.EF9E7799 0B2E 495E 86F9 6380153700BA 1D232870 8E17 4D3E BD61 25292ADD013D

Pemandangan Selat Bosphorus yang begitu indah dipenuhibangunan bersejarah di tepi selat menakjubkan rasa kagum. Selat Bosphorus memiliki sejarah panjang, apalagi selat inimenghubungkan antara Benua Eropa dan Asia.

Dikutip dari aliandrahaqeem.com, sejarah Selat BosphorusTurki –  Bosphorus (bahasa Yunani: Βόσπορος) adalah sebuahselat yang memisahkan Turki bagian Eropa dan bagian Asia, menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam.

BACA JUGA INI:   Telusuri Gang Sempit, Herman Deru Temui Warganya yang Masih Dulang Berkah Ditengah Corona

Selat ini memiliki panjang 30 km, dengan lebar maksimum3.700 meter pada bagian utara, dan minimum 750 meter antara Anadoluhisarı dan Rumelihisarı. Kedalamannyabervariasi antara 36 sampai 124 meter. Tepat berada di tepianselat dipenuhi penduduk Kota Istanbul.

Di tengah terpaan angin Bosphorus, rombongan umrah barengjuga menikmati pemandangan sepanjang perjalananmenyusuri Selat Bosphorus. Di tengah perjalanan bisa melihat permukiman padat kota Istanbul yang berada di bantaranSelat Bosphorus. Rombongan bisa menyaksikan  duajembatan yang menyeberangi Selat Bosporus, yang pertamaadalah Jembatan Bosphorus memiliki panjang 1.074 meter dan diselesaikan pada 1973. Yang kedua, Jembatan FatihSultan Mehmet dengan panjang 1.090 meter dan diselesaikanpada 1988 sekitar 5 km sebelah utara jembatan pertama.Pengunjung bisa berfoto di atas Cruise dengan latar belakangjembatan yang membentang di Selat Bosphorus.0A7FBB59 1B9E 4496 B40C AB715FA22CE8 259F8BA9 9407 493A B8B7 EB3486A0E231

Selat Bosphorus memiliki historis bagi perjuangan perebutanKota Konstantinopel di pinggiran Selat Bosphorus. Kisahheroik yang terjadi seperti perebutan kota Konstantinopelyang akhirnya berhasil ditaklukkan oleh sultan Muhammad Alfatih dan ia memilih selat Bosphorus sebagai salah satupintu masuk untuk melakukan serangan dalam penaklukanKonstantinopel. Konstantinopel lalu berganti nama menjadiIstanbul dan kini menjadi kota terpadat di Turki karena kotaini merupakan pusat perekonomian, budaya dan sejarah.

Terlepas dari semua keriuhan Istanbul, kota ini menjadi lebihistimewa lagi karena letaknya yang ada di dua benua, Asia dan Eropa dan selat Bosphorus lah yang menyatukan duabenua ini. Bayangkan, hanya dalam hitungan beberapalangkah, kita sudah bisa berada di dua Benua sekaligus.

Selain menghubungkan benua Asia dan Eropa, selatBosphorus juga merupakan tempat bertemunya air LautMarmara dan Laut Hitam. Berwisata dengan kapal menelusuriselat ini tentunya banyak spot foto yang bisa dijadikan pilihanjepretan bagi pengunjung.

Masih mengarungi Turki, rombongan umrah bareng sempatsinggah ke tempat penjualan Turkish Delight, makanan khasTurki yang berbahan dasar gel pati dan gula. Varietasbahannya biasa dari kurma cincang, pistachio, hazelnut, ataukenari yang diikat oleh gel. Di daerah Bursa mengunjungiGrand Mosque atau Masjid Ulu Camii. Ulu Camii terletak di Kota Bursa, sekira 100 KM dari Istanbul. Kota ini merupakan kota keempat terbesar di Turki. Unesco telah memasukan Ulu Camii Bursa dalam warisan dunia karena menjadi masjid penting dalam peradaban Islam di dunia.7E5E9BC8 54EC 44E2 A559 E4EB0EE51A48

BACA JUGA INI:   Inilah Cara Wong Nomor 1 Sumsel Ngabuburit

Ulu Camii dibangun oleh arsitektur bernama Ali Neccar. Ia membangun masjid dengan 20 kubah dengan 4 baris. Kubah tersebut ditopang dengan 12 tiang besar.

Masjid ini memiliki dua menara. Sementara menarabarat terhubung langsung dengan masjid dan berasaldari masa Bayezid I. Menara sebelah timur berdiriterpisah, menunjukkan bahwa mungkin dibangun pada waktu lain terpisah dari masjid.

Tampak luar Ulu Camii tampak biasa. Masjid tersebutdibangun dengan dinding batu. Masjid tersebut juga berbentuk kotak dengan berukuran 55×69 meter denganluas permukaan interior 3165,5 meter persegi.

Menurut penuturan Hakan, tour guide lokal setempat, bahwa masjid Ulu Camii banyak mengalami pemugaran.Pemugaran terjadi karena gempa bumi. Beberapa kali perbaikan dilakukan. Untuk Kaligrafi hadir di abad 19-an. Dulu awalnya tidak seperti ini.

Interior Ulu Camii menjadi daya tarik utama. Setiapdinding dihiasi oleh kaligrafi bernuansa Seljuk. Di tengah masjid terlihat sebuah air mancur, persis di bawah kubah kaca yang menjadi daya tarik utama. Hingga kini, kolam air mancur tersebut masih digunakanuntuk berwudhu untuk jamaah laki-laki.BC13EDB3 69F6 4DEC B2E7 8748C51A9DC0 0BE2220A 7D6A 4EA3 81D6 9D2E8FF53D1B

Mimbar kayu, di sebelah mihrab, dibuat dalam gayaAnatolia Seljuk tradisional menggunakan teknikkuundekari (menggunakan potongan kayu yang salingterkait yang disatukan tanpa paku atau lem).

Dinding Ulu Camii terdapat kaligrafi yang dilukis di dinding, kolom, dan di piring atau medali kecil dan besar. Komposisi tersebut meliputi ayat-ayat Al-Qur’an, hadits, 99 nama Allah, berbagai nama Nabi Muhammad, dan nama ulama besar Islam.

BACA JUGA INI:   KH Jamil Rusdi : Konfercab PCNU, NU Harus Bangkit

Tak cuma itu, di dalam masjid juga terdapat kiswahKakbah. Kekaisaran Ottoman mendapatkan kiswahtersebut ketika menaklukan Kerajaan Mamluk, yang saat itu memegang otoritas Makkah dan Kakbah. Kiswah berukuran 405×332 cm. Kiswah ini menjadidokumen penting, tanda politik penaklukan Kerajaan Mamluk oleh Kekaisaran Ottoman.

Ulu Camii Bursa berarti Masjid Raya/Agung Bursa. Masjid ini merupakan salah satu masjid utamaKekaisaran Ottoman. Sebab pada abad 13 Masehi, Bursa merupakan Ibu Kota Kekaisaran Ottoman.

Masjid ini dibangun pada 1396 and 1399 oleh Sultan Bayezid I. Masjid dibangun bergaya seljuk itumerupakan janji sang sultan ketika memenangkanpertempuran Nikopolis. Pertempuran Nikopolisberlangsung pada tanggal 25 September 1396 dan menyebabkan kekalahan aliansi bala tentara salib dariHongaria, Bulgaria, Kroasia, Wallachia, Prancis, Bourgogne, Jerman, dan berbagai macam pasukan(dibantu oleh angkatan laut Venesia) di tangan pasukanUtsmaniyah, pengepungan benteng Nikopol di tepiSungai Donau dan menyebabkan berakhirnyaKekaisaran Bulgaria Kedua.

Pertempuran ini sering disebut sebagai Perang SalibNikopolis karena merupakan salah satu Perang Salibskala besar yang terakhir pada Abad Pertengahan, bersama dengan Perang Salib Varna pada tahun 1443–1444.

Untuk memberikan hadiah kepada rakyatnya, Sultan Bayezid I awalnya ingin membangun 20 masjid. Namunkarena keuangan yang tengah tidak stabil, sang sultan kemudian membangun Ulu Camii dengan 20 kubahbesar. (*)