Sementara itu, Pencipta Lagu Fir Azwar, menyampaikan bahwa dirinya menciptakan lagu ini, terinsprirasi dari sejarah yang menceritakan bahwa peradaban melayu itu bermula dari Kota Palembang. Dan dari Bukit Siguntang melalui seorang tokoh yang bernama Nila Utama.
“Nila Utama inilah yang menemukan pulau Temasek, yang mengubah pulau Temasek menjadi Singapura dan membangun malaka menjadi kerajaan besar yang menurunkan raja-raja di nusantara,” ungkapnya.
Lanjutnya, di Singapura di tanah melayu Malaysia, Nila Utama ini disanjung-sanjung dan dibesar-besarkan. Tapi di Kota Palembang, tanah kelahirannya ia tidak diketahui dan Nila Utama ini bergelar Parameswara.
“Jadi, lagu ini terinsprirasi dari itu. Dan saya ingin memberikan sejarah, edukasi kebudayaan kepada masyarakat di Sumsel,” bebernya.
Sementara itu, saat ditanya berapa lama proses penciptaan lagu, Fir Azwar menjelaskan bahwa proses penciptaan lagu tersebut hanya memakan waktu 2 hari saja. Hanya saja ada beberapa proses lagi yang harus dilakukan, seperti proses vokal, video klip, lauching lagu yang tertunda hingga 6 bulan karena covid.
“Dan alhamdulilah, hari ini lauching lagu ini dapat terlaksana. Ini juga merupakan lagu terbaru dari belasan lagu yang sudah saya ciptakan dan lagu terbaru ini langsung ada nada sambung pribadi (NSP),” katanya.
Di tempat yang sama Ketua Panitia Acara Vebri Alintani mengatakan, moment ini sangat penting tak ubahnya menyambut kelahiran buah karya intelektual dari putra daerah yakni Fir Azwar.
Adapun peluncuram lagu dan klip ini sebagai upaya mengingatkan kembali kepada masyarakat luas bahwa Bukit Siguntang Palembang merupakan asal usul raja-raja melayu.
” Tidak banyak lagu berbasis sejarah di Palembang. Lagu Seguntang Ulu Melayu ini menjadi yang kedua setelah Gending Sriwijaya,” jelasnya.
Melalui lagu ini diharapkan keturunan melayu di semenanjung Malaysia juga Singapura tertarik ke Palembang untuk melihat asal muasalnya.
“Dengan lagu ini kita ingin menegaskan bahwa Ulu Melayu ini memang di Palembang, Sumsel. Hal ini merujuk pada sejarah yang sudah membuktikan dan temua arca, stupa dan lainnya di lokasi Bukit Seguntang,”jelas Febri.
Selain penampilan lagu Seguntang Uly Melayu dan tarian, kegiatan peluncuran tersebut juga dimeriahkan dengan penyerahan lukisan Nila Utama buah karya dari Kabag Logistik
Polrestabes Palembang Kompol Gustavianus kepada Gubernur Sumsel Herman Deru. Serta penyerahan lukisan yang sama kepada pencipta lagu Seguntang Ulu Melayu Fir Azwar.
Dalam penampilannya pemnawa lagu Rita Syakira tampak didampingi musisi lainnya seperti Bottong Olala dan musisi nasional Hendri Lamiri.
Turut hadir, Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, Pencipta Lagu Seguntang Ulu Melayu, Fir Azwar, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Susanto Ajis, SH, Anggota DPRD Provinsi Sumsel, H. Sri Sutandi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sumsel, Rosidin Hasan, Kepala SMA/SMK Se-Kota Palembang yang hadir/mewakili, dan para OPD Provinsi Sumsel yang hadir. [rel]