Harga Melawan Presiden Itu Berat, Waspadalah Baik Pengusung Maupun Oposisi ! (Part 2 of 3)

Koalisi Perubahan Solid, Sikap Surya Paloh Tidak Gentar Untungkan NASDEM di 2024

 

KOLOM PEMBACA, ExtraNews – Surya Paloh (SP) memilih mempertahankan soliditas Koalisi Perubahan dan tidak gentar dan siap hadapi serangan hukum terhadap nasdem dan serangan bisnis terhadap dirinya.

Soal Penahanan Johnny G Plate, Surya Paloh memilih menghormati hukum.

SP tetap solid mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres Nasdem dan meminta Anies Baswedan datang ke kantor Nasdem beberapa saat setelah berita penahanan Johnny G Plate dilakukan.

Sikap mempertahankan Anies Baswedan sebagai capres pilihan Nasdem ditengah gempuran dan ancaman penguasa merupakan sikap nasionalisme sejati yang patut diapresiasi.

Ternyata, SP tidak gentar dan tidak mudah menyerah dengan tindakan yang diterimanya. Kelihatannya SP dan Nasdem malah diuntungkan karena publik yang ingin perubahan kini tidak ragu dengan komitmen perubahannya Nasdem meski dengan harga yang mahal.

BACA JUGA INI:   Ada 3 Stadion Dunia yang Gunakan Rumput seperti JIS, Ada Allianz Arena Jerman hingga Tottenham Hotspurs Stadium Inggris

Banyak memprediksi Nasdem di 2024 nanti akan mendapakan gain maksimal dari penahanan Sekjennya tersebut.

Tebang Pilih Diantara Menteri Jokowi Terjerat Korupsi

Sesaat setelah Johnny G Plate ditahan, muncul pernyataan resmi Kejagung
yang disampaikan oleh Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung), Kuntadi.

Kejagung akan mendalami aliran dana proyek pembangunan BTS 4G BAKTI Kominfo ke Partai NasDem.

Pernyataan Kuntadi tersebut terkesan aneh, karena dalam kasus penegakan hukum terhadap Juliari Batubara Mensos Asal PDIP dan Edhy Prabowo Menteri KKP Asal Gerindra, tidak ada statemen resmi akan mengembangkan kepada partai pendukung asal menteri tersebut berasal.

Menteri Jokowi lain yang terjerat korupsi seperti Idrus Marham, Mensos awal Partai Golkar dan Imam Nahrawi, Menpora asal PKB juga tidak dikembangkan kepada partai pengusungnya.

BACA JUGA INI:   'Kesalahan Terbesar Anies Baswedan'

Pernyataan tersebut terkesan tebang pilih dan sudah ada niat dari institusi kejagung untuk mengkuliti Nasdem.

Patut diingat kejagung dipimpin oleh Jaksa Agung ST Hasanuddin, sosok yang diendorse oleh PDIP yang juga merupakan adik TB Hasanuddin Politisi PDIP. Jaksa agung adalah anak buah Presiden langsung, sehingga pengembangan kepada Nasdem sulit ditolak jika tidak diorkestrasi oleh Istana.

*(Penulis adalah pakar kebijakan publik Narasi Institute)

Komentar