Dagang Tak Kekurangan Pembeli Meskipun Harga Naik

Dagang Tak Kekurangan Pembeli Meskipun Harga Naik
Gas elpiji non subsidi juga mengalami kenaikan harga.

Muara Enim, ExtraNews – Tak hanya bahan pokok yang terus merangkak naik, ternyata harga gas elpiji non subsidi juga mengalami kenaikan cukup tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, jumlah penjualan gas non subsidi tersebut tidak mengalami penurunanan.

Anwar Kohar, salah satu Agen dari PT Gas Enim Permai mengatakan bahwa untuk Muara Enim tidak ada agen yang menjual gas elpiji non subsidi ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg. “Agen hanya menjual gas 3 kg subsidi saja,” ujar Anwar kepada awak media, Selasa (8/2/2022).

Tetapi, di pangkalan masih menjual gas dimana apabila ada permintaan dialihkan atau koordinasi dengan agen yang ada di Lahat atau di Palembang. “Kami agen di Muara Enim ini tidak berani ambil (Gas elpiji non subsidi, red) karena nanti besar di ongkos transportasinya,” bebernya.

BACA JUGA INI:   Daftar Jadi Polisi Diminati

Menurutnya, berdasarkan informasi dari pangkalan memang ada kenaikan harga berkisar Rp10 ribu hingga Ro30 ribu dari harga sebelumnya. “Ya informasinya memang naik, tapi saya tidak tahu persis karena tidak menjualnya,” terangnya.

Sementara itu, Dwi Prasetyo Adi selaku pengelola dari pangkalan gas mengakui adanya kenaikan harga gas elpiji non subsidi. “Ada kenaikan harga untuk gas 5,5 Kg jika sebelumnya dijual dengan harga Rp75 Ribu naik menjadi Rp85 Ribu, untuk gas 12 Kg dari sebelumnya Rp154 ribu naik menjadi Rp182 ribu,” ujarnya.

Kenaikan harga kedua jenis gas elpiji non subsidi tersebut, kata dia, sudah terjadi sejak awal tahun 2022. Untuk gas ukuran 5,5 Kg perbulannya terjual rata-rata sekitar 50 tabung, sementara gas ukuran 12 Kg rata-rata terjual sekitar 150-200 tabung perbulan.

BACA JUGA INI:   Kades Diminta Menyaring dan Mencermati Usulan Warga

“Sudah sejak awal tahun, tapi kalau penjualannya tidak masalah, masih normal saja. Pembeli tidak terlalu bertanya kenapa harga naik, karena memang dari asalnya juga sudah naik,” terangnya.

Selva (35) ibu rumah tangga yang menggunaka gas elpiji 5,5 Kg baru mengetahui harga gas naik. “Baru tahu naik karena gas baru habis, kalau dihitung naiknya lumayan banyak sekitar Rp30 ribuan. Ya cukup mahal juga tapi kalau bisa jangan naik lagi karena mempengaruhi pengeluaran dan berpengaruh mencukupi kebutuhan sehari-hari,” katanya. [nur]

BACA JUGA INI:   Tingkatkan SDM, 40 Pustakawan Ikuti Bimtek