Awali Tahun 2025, PLN UID S2JB Jalin Kolaborasi Bersama BPBD Sumsel Perkuat Kesiapsiagaan Darurat Bencana

98D8A443 3235 4986 891B 5387CE1E7357

Awali Tahun 2025, PLN UID S2JB Jalin Kolaborasi Bersama BPBD Sumsel Perkuat Kesiapsiagaan Darurat Bencana

Palembang, Extranews—- Mengawali Tahun 2025 dengan semangat kolaborasi, PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel menggelar Pelatihan Kesiapsiagaan Darurat Bencana bagi Tim Taruna Reaksi Cepat (TRC) sebagai langkah proaktif menghadapi potensi bencana di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.4413B8B6 DD2F 4A29 8AB5 C90C0ABBBF00 918CD06F F696 4E50 9F84 8616DB37A8CF 71967DF3 026A 41BE BD48 B65CC7D939F1 702418D4 C665 46D9 8F76 8E69409467B5

Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari, sejak tanggal 7 sampai dengan 9 Januari 2024 bertempat di The Zuri Hotel Palembang dan diikuti oleh 64 personil TRC yang terdiri dari pegawai PLN, pengurus Yayasan Baitul Maal PLN UID S2JB, dan anak muda yang terhimpun dalam kelompok Generasi Cahaya Pintar. Kegiatan ini dilaksanakan guna memperkuat kemampuan personel TRC dalam merespons situasi darurat, khususnya bencana alam yang berpotensi mengganggu operasional dan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Sumatera Selatan termasuk daerah dengan risiko tinggi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor serta bencana kebakaran. Data BNPB Tahun 2024 mencatat lebih dari 200 kejadian banjir di Sumatera sepanjang tahun, dengan potensi kerugian mencapai miliaran rupiah. Selain itu, aktivitas seismik juga menjadi ancaman di sisi barat Sumsel. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa Sumatera Selatan berada dekat dengan sesar aktif yang dapat memicu gempa bumi. Ancaman ini diperparah oleh kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia, seperti deforestasi, yang meningkatkan risiko bencana alam.

General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam mendukung kesiapan PLN menghadapi situasi tak terduga tersebut.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik bagi masyarakat, terutama saat terjadi bencana. Melalui pelatihan ini, kami memastikan tim kami memiliki keterampilan dan kesiapan optimal dalam menghadapi kondisi darurat. Kolaborasi dengan pihak terkait juga menjadi kunci keberhasilan mitigasi bencana,” ujarnya.

Plh. Kepala Pelaksana BPBD Prov. Sumsel, Aksoni, S.E., M.M., menyatakan bahwa pelatihan seperti ini sangat penting untuk memastikan semua pihak, termasuk PLN, dapat bersinergi dalam menghadapi bencana.
“Dengan kesiapan yang baik, kita dapat meminimalkan dampak bencana terhadap masyarakat dan infrastruktur vital, termasuk pasokan listrik,” jelas Aksoni.

Kegiatan pelatihan ini mencakup sesi teori dan praktik yang meliputi teknik penyelamatan di area bencana, pertolongan pertama, manajemen krisis dan koordinasi bersama instansi terkait, serta simulasi respons cepat menghadapi skenario bencana. Pelatihan ini melibatkan instruktur dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tenaga medis, dan praktisi tanggap darurat dari berbagai lembaga terkait.

PLN UID S2JB berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas tim TRC sebagai garda terdepan dalam memastikan operasional kelistrikan tetap berjalan meskipun di tengah bencana. Pelatihan ini menjadi bukti nyata upaya PLN dalam mendukung program mitigasi bencana nasional.
“Dengan koordinasi dan latihan yang terstruktur, kami optimis mampu memberikan respons cepat dan solusi terbaik saat bencana melanda. Kami juga mengajak masyarakat untuk terus waspada dan berkolaborasi dalam menghadapi ancaman bencana,” tambah Adhi Herlambang. Fir

BACA JUGA INI:   CEDS FEB UNPAD; Indeks Persaingan Usaha pada Tahun 2022 Meningkat