JAKARTA, ExtraNews – Posisi Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kembali berganti, meskipun megaproyek yang dijalankan oleh Indonesia dan China tersebut belum selesai pembangunannya.
Rapat Umum Pemegang Saham KCIC beberapa waktu lalu telah menunjuk Plt Presiden Direktur PT Reska Multi Usaha Dwiyana Slamet Riyadi menjadi Presiden Direktur KCIC menggantikan Chandra Dwiputra. Sayangnya, ketika dihubungi Bisnis, Dwiyana hanya membalas bahwa dirinya tengah rapat.
Menurut penelusuran Bisnis, sejak 2016 hingga sekarang, jabatan dirut telah berganti sebanyak empat kali. Pada 2018 hingga 2018, jabatan ini pertama kali diduduki oleh Hanggoro Budi Wiryawan yang merupakan pejabat di Kementerian Perhubungan. Dia terakhir menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Ditjen Perkeretaapian di Kementerian Perhubungan.
Pada 2018, posisi Hanggoro digantikan oleh pejabat sementara, yaitu Dwi Windarto. Tak lama, pemegang saham menunjuk pemimpin tetap yakni Chandra Dwiputra yang menjabat hingga 2021, sebelum posisinya digantikan oleh Dwiyana.
Dikutip dari Tempo, informasi tersebut termaktub dalam Surat Pengumuman Perubahan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT KCIC tertanggal 17 Maret 2021. Surat pengumuman tersebut bernomor 068/CORSEC/SK/GM/03.2021 dan ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan Mirza Soraya.
Selain Dwiyana, Presiden Direktur PT KCIC sebelumnya, Chandra Dwiputra kembali didapuk menjadi direktur perseroan.
Posisi direktur juga diisi oleh bekas Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono. Selain itu, nama lain yang menempati bangku direksi adalah Zhang Chao dan Xiao Song Xin. Sementara itu, nama-nama direktur yang diganti antara lain Puspita Anggraeni, Dwi Windarto, dan Xin Xuezhong.
Perubahan tidak hanya terjadi pada jajaran direksi, pemegang saham memutuskan menambah jumlah komisaris perseroan dari tiga orang menjadi enam orang.
Dari jajaran yang lama, Sahala Lumban Gaol diganti. Dua nama lama yang bertahan adalah Komisaris Utama perseroan Ju Guojiang dan Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito.
Sementara itu, nama baru yang menduduki kursi komisaris perseroan antara lain Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Jeffrie N. Korompis, Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Heru Wisnu Wibowo, pakar transportasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Yanuar Muhammad Najih, dan Gao Feng.
Adapun, pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang dimulai pada 2016 belum juga usai hingga hari ini. Pada Desember 2020, Bisnis mencatat KCIC mengungkapkan pengerjaan proyek ini sudah mencapai 64 persen.
Diketahui dari rilis perusahaan pada 12 Maret 2021, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah menuntaskan salah satu pekerjaan struktur elevated yang merupakan titik kritis pembangunan di area Bekasi, tepatnya di KM21+156 Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.
Struktur elevated bertipe continuous beam ini merupakan konstruksi terpanjang di proyek KCJB dan memiliki kesulitan yang tinggi. Pasalnya rangkaian jembatan sepanjang 2,7 kilometer tersebut dikonstruksikan melintasi jembatan cable-stayed Grand Wisata yang melintang diatas akses ramp jalan tol Jakarta – Cikampek.
Adapun, jarak vertikal antara bagian bawah box girder ke cable-stayed Grand Wisata hanya terpaut 4.47 meter. [*]