ExtraNews – Sebuah fenomena menarik tengah menggelegar di dunia maya, khususnya di akun X, yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian.
Kabar tentang IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif 2,3 tengah menjadi trending topic, terkait dengan beredarnya ijazah calon wakil presiden, Gibran Rakabuming.
Akun X, dengan nama @BangBudiKur, memicu kehebohan dengan mengunggah foto ijazah Gibran.
Dalam caption-nya, disebutkan bahwa Gibran lulus S1 dengan nilai lower second class honours, setara 48 di sistem Indonesia.
“Gibran itu lulus S1 dapat nilai lower second class honours (setara 48). Untuk nilai segitu, daftar kuliah master aja susah diterima. Itu setara IPK 2.3 kalau sistem Indonesia,” tulisnya.
Ijazah tersebut terbit pada tahun 2016 dari University of Bradford, Inggris, dengan gelar lower second class atau 2:2. Gelar ini, juga dikenal sebagai “Desmond,” merupakan persyaratan minimal untuk melamar kerja di Inggris.
Ternyata, gelar ini setara dengan nilai C atau rentang 50-59. Berdasarkan laporan Hot Courses, 19% mahasiswa purnawaktu berhasil meraih gelar ini pada tahun akademik 2017/18.
Beranjak dari sini, kita melihat struktur penilaian gelar honours di Inggris.
Gelar tertinggi adalah “first class,” setara dengan nilai A atau skor 70 ke atas.
Mahasiswa yang meraihnya memiliki prospek karir yang sangat baik.
Lebih lanjut, ada gelar “second class,” terbagi menjadi “upper second class” (2:1) yang juga memberikan prospek bagus untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan.
Survei Higher Education Statistics Agency mencatat bahwa 50% mahasiswa purnawaktu berhasil mencapai gelar ini pada tahun akademik 2017/18.
Melalui penelusuran orisinal ini, kami mengungkapkan segala sesuatu tentang IPK 2.3 Gibran yang tengah menjadi buah bibir di dunia maya.
Gibran itu lulus S1 dapat nilai lower second class honours (setara 48). Untuk nilai segitu, daftar kuliah master aja susah diterima. Itu setara IPK 2.3 kalau sistem Indonesia. pic.twitter.com/CyzE3RI1pi
— Budi Kurniawan (@BangBudiKur) January 22, 2024
(*)