Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone

Punya Mobil Alphard dan Fortuner, Berapa Gaji Bripka Edi Purwanto yang Ancam Warga Pakai Sajam?

Punya Mobil Alphard dan Fortuner, Berapa Gaji Bripka Edi yang Ancam Warga Pakai Sajam?

Kronologi Putri Bripka Edi Tabrak Pemobil Berujung Sang Ayah Jadi Tersangka

Punya Mobil Alphard dan Fortuner, Berapa Gaji Bripka Edi yang Ancam Warga Pakai Sajam? Punya Mobil Alphard dan Fortuner, Berapa Gaji Bripka Edi yang Ancam Warga Pakai Sajam?
Bripka Edi Purwanto (Foto: Dok. Polrestabes Palembang)

Seorang oknum polisi bertugas di Polres Banyuasin, Sumatera Selatan, bernama Bripka Edi Purwanto menjadi tersangka setelah mengancam pemobil dengan senjata tajam. Peristiwa itu terjadi usai putrinya terlibat tabrakan dengan pengedara lain bernama Dodi (34).

Aksi pengancaman yang dilakukan Bripka Edi pun sempat viral di media sosial. Usai videonya viral dia diamankan dan sempat meminta maaf.

Lalu bagaimana kronologi kejadian kecelakaan yang dialami putri Bripka Edi dengan Dodi hingga berujung sang ayah jadi tersangka?

Dodi mengatakan, sebelum terjadinya tabrakan antara mobilnya jenis Agya dengan Fortuner yang dikemudikan anak Bripka Edi yang masih di bawah umur, awalnya ia hendak putar balik di bawah Flyover Simpang Polda, dari arah RS Bhayangkara, hendak menuju ke Km 5, Senin (18/12/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

BACA JUGA INI:   Jambret Ponsel, Dikejar Korban, Jangkung Tambrak Warung

“Saat mau putar balik dan kepala mobil saya sudah masuk, ternyata mobil dia (anak Edi) yang dari arah Jalan Basuki Rahmat tidak berhenti dan menerobos saja sehingga terjadilah kejadian itu,” katanya kepada detikSumbagsel, Rabu (20/12/2023).

Akibat kejadian itu, lanjut pria yang berdomisili di Jalan Ki Kemas Rindo, Kertapati, Palembang ini, mobilnya rusak di bagian bumper depan dan samping penyok. Sementara, Fortuner milik anak Edi hanya mengalami gores karena kondisi mobil yang tinggi.

“Mobil saya penyok Pak, bemper depan sama bodi samping penyok. Mobil dia kan tinggi jadi cuma ada lecet aja itu di bempernya,”ungkapnya.

Setelah kejadian itu, pengemudi mobil Fortuner BG 99 ED menghubungi ayahnya Bripka Edi dan terjadilah peristiwa pengancaman itu.

Dodi mengaku, setelah kejadian itu dia masih trauma karena saat peristiwa terjadi dirinya sempat didorong dan dicekik hingga diancam dengan sajam.

BACA JUGA INI:   Aliran 'Uang Panas' Narkoba, Suap Rp300 Juta Dibagi-bagi dari Kapolrestabes Medan, Kasat, Kanit dan Penyidik ?

“Saya sampai sekarang trauma, psikis lah ya, gimana nggak trauma, saya itu keras didorongnya, leher saya dicekik kayak itu,” ujarnya.

Adanya pernyataan polisi yang menyebut Bripka Edi mengancamnya dengan dongrak, Dodi pun menbantahnya. Kata dia, yang dibawa Bripka Edi untuk mengancamnya ada pisau jenis sangkur.

“Polisi bilang dongkrak, itu tidak benar. Itu tuh pisau sangkur dan saya lihat sediri kok, ada saksinya, dan di video juga ada. Mana bukti kalau itu dongkrak nggak ada kan polisi lihatkan buktinya ke wartawan?,” jelasnya.

Usai kejadian itu, kata Dodi, istri Edi dan dua kerabatnya mendatangi kediamannya. Kedatangan mereka hanya sekedar meminta maaf atas ulah Edi yang keterlaluan, bukan untuk berdamai ataupun mengganti kerusakan mobil miliknya usai ditabrak.

“Kemarin (19/12/2023) istri dan kakaknya suami-istri datang ke rumah saya. Mereka datang hanya sekedar meminta maaf saja. Kalau soal itu ya sebagai manusia tentu saya maafkan. Tapi, mereka tidak ada omongan mau ngajak damai atau mau bagaimana. Apalagi omongan mau ganti mobil saya yang rusak, itu tidak ada. Ya saya juga kan tidak mau ngomong minta ganti. Kalau diganti ya ayo, nggak diganti juga nggak apa-apa,” ungkapnya. (**)

BACA JUGA INI:   Kapolres Muba Bicara Kesehatan Mental, Generasi Z, dan Tantangan Zaman

 

 

lion parcel