Profesor Kimia Sebut Gas Air Mata Kedaluwarsa Lebih Bahaya, Komponennya Bisa Jadi Gas Sianida

Profesor Kimia Sebut Gas Air Mata Kedaluwarsa Lebih Bahaya, Komponennya Bisa Jadi Gas Sianida
kolase foto/istimewa; gas air mata saat tragedi kanjuruhan dandampkanya

ExtraNews – Profesor Kimia dari Simón Bolívar University, Venezuela, Mónica Kräuter, menemukan bahwa gas air mata kedaluwarsa lebih berbahaya daripada gas air mata yang belum kedaluwarsa.

Melansir dari National Geographic Indonesia dalam Grid.id, setelah melewati masa kedaluwarsa, berbagai komponen dalam gas air mata akan terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.

Awalnya, hal ini diduga akan menurunkan efektivitas gas air mata apabila digunakan.

Tetapi, alih-alih mengurangi efektivitasnya, senyawa-senyawa gas air mata yang kedaluwarsa justru dapat terurai menjadi gas sianida, fosgen, dan nitrogen, sehingga membuatnya menjadi lebih berbahaya.

Profesor Kimia Sebut Gas Air Mata Kedaluwarsa Lebih Bahaya, Komponennya Bisa Jadi Gas Sianida
Profesor Kimia dari Simón Bolívar University, Venezuela, Mónica Kräuter . [foto/net]

Mónica menemukan bahwa senyawa hasil penguraian gas air mata bersifat racun bagi manusia.

BACA JUGA INI:   Medsos Kejaksaan Digeruduk Netizen: Bunuh Ayam 5 Tahun, Bunuh Orang 8 Tahun, Nyawa Manusia Cuma 1,5 dari Ayam?

Jika jumlahnya kecil, gas sianida dapat larut dengan mudah oleh selaput lendir. Namun, apabila Anda terpapar dalam jumlah besar, sel tubuh akan mengalami kesulitan menggunakan oksigen untuk menjalankan fungsinya dan merusak berbagai organ tubuh. [*]

lion parcel