JAKARTA, ExtraNews – Proses Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI tinggal menunggu pelantikan oleh Presiden Jokowi. Masa jabatan Andika hanya setahun. Prospek Andika setelah menjabat Panglima TNI mulai diprediksi.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan Andika akan mengedepankan TNI yang humanis selama menjabat Panglima TNI. Serta memprioritaskan unsur preventif, baik permasalahan di dalam maupun di luar negeri.
“Calon Panglima TNI terpilih Jenderal Andika Perkasa presentasi yang kemarin sih kelihatan Andika akan lebih mengedepankan TNI yang humanis dalam negeri ini, jadi artinya masyarakat akan menemukan TNI yang sportif, suportif membantu masyarakat, lebih mengedepankan dialog humanis,” ujar Hensat.
“Sementara untuk keluar negeri dalam jaga perbatasan Indonesia nampaknya Andika akan lebih tegas dengan mengedepankan berbagai unsur preventif melalui kekuatan dari intelijen TNI gitu. Dan kelihatannya TNI akan lebih akrab dengan teknologi-teknologi baru di bawah Andika,” lanjutnya.
Hensat mengatakan, jika Andika bisa membangun profil yang baik saat menjadi Panglima TNI, tidak tertutup kemungkinan Andika akan moncer di perpolitikan. Andika, kata Hensat, bisa saja menjadi kandidat capres.
“Ini mudah-mudahan saja makin kinclong profilnya Andika sehingga secara politik pada saat dia selesai TNI di 2022 ada jalan yang lebih gamblang di perpolitikan Indonesia dan bisa saja nanti dia menjadi salah satu kandidat capres-cawapres,” ujarnya.
Hensat mengatakan Andika bisa maju capres melalui PDIP. Apalagi, menurutnya, ada unsur kedekatan antara Hendropriyono, yang merupakan mertua Andika, dan PDIP.
“Bisa maju dari PDIP karena mengingat kedekatan Andika dan Hendropriyono dan PDIP yang bisa mencalonkan calon sendiri, maka bila kinclong dan bagus, bukan tidak mungkin Andika dipilih PDIP untuk mendampingi Puan Maharani di Pilpres 2024,” ujarnya. [detik]