NIATNYA adalah ibadah umrah, namun demikian berkaitandengan paket perjalanan yang dapat disatukan dengankunjungan ke negara lain. Mengapa tidak? Bergantung dari minat dan kemampuan jemaah yang telah berniat umrah. Termasuk pilihan Jemaah umrah mengunjungi negara Turki. Asyiknya perjalanan yang dilaksanakan dari tanggal 4-19 November 2024 ini bersama biro travel Umroh Bareng Yuk dari Sultanah Tour Service, Jakarta. Berikut catatanperjalanan dari Firdaus Komar dan Anisatul Mardiah yang mengikuti perjalanan ibadah umrah plus jalan-jalan di Turki, dalam beberapa bagian tulisan.
Dalam perjalanan dari Coppadacia ke Istanbul, sempatmampir mengunjungi Salt Lake atau Danau Garam. Berbagaiproduk dari garam ditawarkan di destinasi ini. Selain bisa keDanau Garam yang kondisi cuacanya begitu dingin. Produk-produk olahan dari garam dijual disini, juga tersedia untukkesehatan kulit dan aneka souvenir Turki juga ada di toko di lokasi ini.
Danau Tuz adalah danau garam yang luar biasa di Turki, dekat Aksaray tetapi juga hanya berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Cappadocia. Danau ini luar biasa karenawarnanya yang merah muda cerah. Danau garam berwarnamerah muda ini dikenal sebagai Danau Tuz atau Tuz Gölü.
Setelah dari Danau Garam, perjalanan panjang Kembali menuju Istanbul. Namun perjalanan menggunakan bus tidaklagi melewati Pamukalle dan Bursa, Izmir, tetapi melewatiarah Kota Ankara (ibukota Turki), namun bus tidak melewatimasuk jalan dalam kota Ankara karena dipastikan macetbersamaan dengan perayaan hari lahir Mustafa Kemal, tokohyang mendirikan Turki menjadi negara sekuler dan menandakan berakhirnya masa kekhalifaan.
Kembali rombongan umroh bareng menikmati Kota Istanbul, setelah perjalanan panjang hampir 9 jam dari Coppadocia. Di kota Istanbul inilah perjalanan terakhir karena akandilanjutkan penerbangan ke Jeddah untuk melaksanakanibadah umrah. Menikmati kota Istanbul juga terdapat restoranyang menyediakan menu-menu Indonesia, Ibu Dede, yanglokasinya tidak jauh dari Masjid Ayasofiah atau pun dariMuseum Topkapi Ottoman.
Di Istambul rombongan menikmati lokasi Topkapi Ottoman Palace Complex, juga Mesjid Sultan Ahmet, memasuki waktuZuhur, kami shalat di Masjid Ayasofiah yang penuh sejarah. Karena masjid ini dibangun masa Romawi yang tadinyasebagai gereja.
Ceritanya, Istana Topkapı, kompleks megah di Istanbul, berfungsi sebagai kediaman utama para Sultan Ottoman selama berabad-abad. Istana yang luas ini memiliki halamanyang menakjubkan, kamar-kamar mewah, dan koleksi hartakarun yang luas, yang menawarkan kepada pengunjungsekilas kemegahan dan kemewahan Kekaisaran Ottoman.
Istana Topkapi termasuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dan merupakan salah satu karyaterpenting di Semenanjung Bersejarah Istanbul. Istana Topkapi adalah salah satu istana Kesultanan Ottoman dengankekayaan koleksinya Istana Topkapi penting.
Istana Topkapi, dibangun di atas lahan seluas 80 ribu meter persegi dan bagian terpenting dari bangunan tersebut meliputidua bangunan utama; Bîrun dan Enderun. Istana Topkapimemiliki tiga gerbang bernama Bâb-ı Hümâyun, Bâbüsselâm, dan Bâbüssaâde. Harem, bagian dari Enderun, dan tamanHasbahce (Taman Gulhane) juga ada di sisi ini. Istana Topkapi dibangun oleh arsitek terkenal pada masa itu: MimarSinan, Davut Aga, Sarkis Balyan, dan Acem Ali.
Empat abad sejarah Kekaisaran Ottoman dan Istana inidibangun antara tahun 1460-1478 oleh Sultan Mehmet Kedua. Di Istana Topkapi, sultan Ottoman dan penduduk Istana tinggal di Istana Topkapi hingga pertengahan abad ke-19.
Namun, pada awal tahun 1850-an diputuskan bahwa istanatersebut tidak memenuhi kebutuhan abad ke-19 dan dipindahkan ke Istana Dolmabahce. Di Istana Tokapi, dapatdilihat perbendaharaan kesultanan, Relik Suci, dan arsipkesultanan. Istana ini diubah menjadi museum pada tanggal 3 April 1924 atas perintah M. Kemal Atatürk.
Istana Topkapi, yang diubah menjadi museum pada tahun1924, merupakan museum pertama pada masa Republik. Struktur arsitektur, koleksi, dan hampir 300 ribu dokumenarsip istana menjadikan Museum Istana Topkapi dan halamannya sebagai salah satu museum istana terbesar di dunia.
Soal Harem di Istana Topkapi, bahwa Harem berarti”Dilindungi”. Ini adalah bagian istana yang terpencil tempatpara sultan dan keluarga mereka tinggal. Dibangun di halaman kedua dan di taman belakang, bagian ini dipisahkandari bagian istana lainnya dan disembunyikan dengan hati-hati. Divisi ini diakses melalui pintu masuk bernama”Gerbang Felicity Istana Topkapi (Babüsselam)”. Istana inimemiliki lebih dari tiga ratus kamar, sembilan kamar mandi, dua masjid, sebuah rumah sakit, banyak bangsal, dan fasilitasbinatu. Bagian yang terbuka untuk dikunjungi adalahKaraağalar Taşlığı, Koridor Perempuan, Meja Pesta Sultan, Has Oda Sultan Murad Ketiga, Ruang Putra Mahkota, Masjid Harem, Gözdeler Taşlığı.
Museum ini memiliki 10 koleksi utama yang jumlahnyamencapai puluhan ribu keping, termasuk Relik Suci. Selainitu, ada pula Porselen dan Gelas Eropa, Tiongkok, Jepang, dan Istanbul, Peralatan Dapur Tembaga dan Tombak, KoleksiPerak, Harta Karun Kekaisaran yang meliputi BerlianPembuat Sendok, Pakaian Para Sultan dan Dinasti, KoleksiPotret, dan Koleksi Senjata yang jumlahnya mencapai 52 ribukeping. Berbagai karya lukisan Istana Topkapi.
Saat berada di kompek Museum Topkapi, kami berkesempatan shlat zuhur di Masjid Hagiua Sophia atausering disebut Masjid Ayasophia. Masjid Hagia Sophia dibuka untuk umum sebagai tempat ibadah dengan pelaksanaan Salat Jumat perdana pada 24 Juli 2020 setelah jeda 86 tahun menjadi museum. Sebelum menjadi museum, bangunan ikonik muslim dan nasrani itu sempat menjadi katedral nyaris 1.000 tahun.
Keputusan perubahan status Hagia Sophia itu pun menuai respons warga dunia, terutama muslim. Mereka antusias dengan perubahan status bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu riwayat Turki sejak zaman kekaisaran Bizantium itu.
Dengan demikian sejarah masjid yang historis ini, bahwabangunan ini berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun sampai penaklukan Istanbul, dan berubah menjadi masjid dari tahun 1453 hingga 1934 – hampir setengah milenium.
Direktorat Urusan Agama Turki menandatangani protokol kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengelola Hagia Sophia setelah dikonversi menjadi masjid. 
Di bawah protokol itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan mengawasi pekerjaan restorasi dan konservasi, sementara Direktorat Urusan Agama akan mengawasi layanan keagamaan di Masjid Hagia Sophia. (*)