Pemilik Media Online Sebaiknya Mengetahui atas Manfaat Hosting Dedicated Server
ExtraNews – Secara sederhana, Web hosting sebagai sebuah layanan untuk menyimpan file di sebuah tempat di internet, sehingga file tersebut bisa diakses melalui jaringan internet tanpa terikat dengan tempat dan waktu.
Web hosting atau server menggunakan sebuah komputer biasa yang sudah kita kenal, namun komputer untuk web hosting menggunakan beberapa komponen dengan jumlah daya tampung luar biasa dan spesifikasi sebuah server hosting harus mampu untuk online dalam waktu 24 jam.
Jenis web hosting biasanya dibagi berdasarkan konten yang disimpan. Konten yang dimaksud bisa berupa file, audio, video, dokumen, atau juga foto.
- Image Hosting : merupakan hosting yang ditujukan khusus untuk menyimpan gambar secara online yang memiliki kemampuan untuk ditampilkan secara slideshow online, photo sharing, album foto online dan kemampuan untuk menambahkan komentar pada foto. Contoh image hosting antara lain : flickr, google picasa, facebook, imageshack, photobucket.com, dan masih banyak lainnya.
- Video Hosting : merupakan hosting yang ditujukan khusus untuk menyimpan video secara online dan memiliki kemampuan untuk memutar video secara online (streaming). Menariknya video yang ditampilkan juga dapat disisipkan sebuah komentar sehingga terkesan lebih hidup. Contoh video hosting antara lain : Youtube, metacafe, filestube, facebook dan masih banyak lainnya.
- File Hosting : merupakan hosting yang khusus untuk menyimpan berbagai format file. Biasanya file yang disimpan tidak dapat ditampilkan secara online melainkan hanya dapat didownload. Beberapa contoh file hosting antara lain rapidshare, hotfile, ziddu, enterupload, idws, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya jenis hosting diatas adalah sama, hanya karena bentuk layanannya dan konten yang dikemas sedemikian rupa, jadilah mereka tampak berbeda.
1. Shared Hosting
Shared Hosting seperti halnya ketika kita menyewa sebuah apartemen, kita akan berbagi fasilitas seperti kolam renang, tempat parkir, dan taman bermain dengan pengguna lainnya. Bahkan ketika menerima banyak tamu maka harus menunggu antrian agar dapat masuk ke ruangan kita.
Di layanan shared hosting kita harus berbagi resource dengan pengguna lainnya yang berada di satu server. IP, RAM, CPU yang digunakan digunakan secara bersama-sama. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah jika website digunakan untuk penggunaan normal.
Di dalam server ini biasanya terdapat beberapa nama domain dengan kepemilikan yang berbeda – beda pula, yang membedakan dari penggunaan server ini adalah account penggunanya yang memiliki username dan password yang berbeda.
Harga sewa dari Shared Hosting biasanya tergolong murah. Sebagai Contoh seperti halnya jika kita menyewa rumah sendiri, maka kita bertanggung jawab untuk membayar semua sewa sendirian. Tapi jika kita memiliki teman sekamar atau teman lain di dalam rumah tersebut, tentunya kita bisa membagi pembayaran dengan teman kita, sehingga biaya menjadi lebih murah karena di tanggung oleh beberapa orang.
Bayangkan jika salah satu website memiliki data kode atau file yang salah, atau bahkan ada website atau user yang banyak dikunjungi oleh pengguna. Hal itu bisa saja menyebabkan website memakan banyak memori sever dan hanya menyisakan sedikit memori untuk ribuan website lainnya.
Masalah tersebut juga akan menurunkan kinerja website lainnya. Hal ini disebut dengan efek “bad neighbor” atau “tetangga yang buruk”.
Agar adil, penyedia hosting lalu mencoba memperbaikinya dengan beberapa cara seperti mendeteksi website yang rusak, website dengan tingkat trafik yang tinggi, bekerja sama dengan user ataupun menonaktifkan website terkait secara sementara.
Kelebihan Shared Hosting:
- Murah dan mudah digunakan.
- Cocok untuk pemula yang baru mencoba menjalankan website.
Kekurangan Shared Hosting:
- Hanya cocok untuk website dengan trafik rendah.
- Tidak ada pilihan untuk mengoptimasi server (advanced custom)
- Relatif tidak aman.
2. Virtual Private Server (VPS)
Virtual Private Server (VPS) biasanya disebut juga dengan nama Virtual Dedicated Server yang merupakan sebuah server yang dibagi – bagi menjadi sebuah virtual mesin jadi dalam satu komputer server terdapat beberapa sistem operasi server, tentunya secara kepemilikan antara sistem operasi satu dengan yang lainnya berbeda.
Layanan VPS memungkinkan kita memiliki server virtual tersendiri. Kita memiliki akses penuh ke server kita tanpa berbagi dengan klien lainnya. CPU dan RAM secara pasti digunakan hanya untuk kita.
Seluruh fasilitas yang tersedia hanya digunakan untuk website-website yang terdapat di dalam server tersebut. Dedicated IP Adress, root access, konfigurasi firewall, bahkan aplikasi streaming bisa kita lakukan. Tidak hanya itu, kita juga akan mendapatkan private mail server.
Kebutuhan email bisa kita sesuaikan tanpa batasan perjam nya seperti pada layanan shared hosting. Namun, kita tentu harus memiliki kemampuan lebih untuk memanage server pribadi.
Dalam lingkungan Shared Hosting semua klien berbagi sumber daya dari komputer yang sama. Kebanyakan penyedia layanan shared hosting memiliki skrip yang membatasi sumber daya masing-masing klien, sehingga tidak ada satu klien yang menggunakan semua sumber daya. Namun, klien tidak dijamin sumber daya komputasi yang dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu tergantung pada berapa banyak klien yang menggunakan sumber daya pada saat yang sama.
Di sisi lain, VPS hosting dapat menjamin sumber daya yang tersedia untuk klien dengan menggunakan teknologi virtualisasi. Ini memberikan klien dengan lingkungan hosting yang jauh lebih stabil dengan sedikit atau tidak ada fluktuasi sumber daya yang tersedia.
Sebuah server untuk VPS biasanya terbatas hanya untuk 10-20 user dengan kapasitas memori yang sama rata. Misalnya ada 10 user, 10 GB RAM dan 200 GB memori hard drive pada server, maka setiap user berhak mendapatkan 1GB RAM dan 20GB memori.
Kelebihan VPS:
- Sumber daya server yang terpisah.
- Murah dan Skalabilitas yang baik.
- Memiliki kontrol penuh terhadap server.
Kekurangan VPS:
- Perlu melakukan banyak konfigurasi sebelum bisa digunakan.
- Tidak ada dukungan teknis dari penyedia VPS terhadap konfigurasi dan aplikasi yang dipasang pada server (unmanaged).
- Membutuhkan kemampuan server management yang lebih baik dari shared hosting.
Managed & Un-Managed
Pada layanan VPS kita sering mendengar istilah Managed VPS, secara default jika kita menyewa layanan VPS biasanya server yang kita terima adalah unmanaged atau kita sendiri yang secara mandiri menginstall dan konfigurasi keseluruhan aplikasi yang dibutuhkan seperti halnya webpanel, dll.
Managed VPS merupakan solusi jika kita ingin beralih dari shared hosting namun tidak ingin pusing dengan konfigurasi server yang rumit. Yang membedakan VPS (unmanaged) dengan managed VPS adalah adanya pihak ketiga yang mengelola server untuk kita.
Kita tak perlu direpotkan dengan instalasi dan konfigurasi server, tinggal fokus pada website-nya saja. Artinya, kita akan mendapatkan kemudahan seperti pada shared hosting dan kehandalan VPS.
Nilai lebih dari managed VPS adalah adanya orang lain yang mengurusi kebutuhan server untuk kita. Dan biasanya orang yang mengelola tersebut memang orang-orang yang ahli dalam pengelolaan server. Tapi tentu saja hal ini kita menjadi tidak memiliki kontrol penuh terhadap server seperti pada VPS.
3. Dedicated Hosting
Dedicated Hosting biasanya digunakan untuk penyimpanan aplikasi yang lebih besar dari pada Shared Hosting maupun VPS, jadi pengguna menyewa secara keseluruhan dari komputer server dengan sumber daya yang didedikasikan untuk klien tunggal. keleluasaan dalam menggunakan komputer server ini lebih penuh, baik dari segi hardware maupun software.
Hosting ini memberikan berbagai manfaat namun juga disertai dengan beberapa kelemahan. Karena ibarat memiliki komputer server sendiri, kita bisa memilih jumlah dan jenis memori, OS yang akan digunakan dan elemen perangkat keras lainnya.
Kelemahan disini adalah kita harus benar-benar mengerti tentang komputer dan teknologi server. Pada dasarnya kita harus melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan secara mandiri.
Tidak hanya itu, kita juga kemungkinan harus menginstall OS sendiri, mempersiapkan semua peralatan untuk menjalankan web server, security scanning, dan lainnya. Hal ini sebenarnya bukan sebuah bentuk kerugian dalam penggunaan dedicated hosting, namun semua aspek tersebut harus kita ketahui. Untuk memudahkan pekerjaan, kita membutuhkan admin server atau pengatahuan yang cukup untuk melakukannya sendiri.
Dengan fleksibilitas yang luas, kita bisa menjalankan banyak aplikasi dengan cara yang lebih efisien. Kita juga bisa menjalankan tools untuk tujuan utamanya, yakni membuat website kita lebih cepat ketika diakses.
Kelebihan Dedicated Server:
- 100% Sumber Daya Server adalah untuk kita sendiri.
- Kontrol penuh terhadap server.
- Skalabilitas yang cukup baik.
Kekurangan Dedicated Server:
- Harga sebuah dedicated server paling mahal dibandingkan dengan jenis hosting lainnya.
- Butuh banyak konfigurasi server yang rumit agar kinerjanya maksimal.
- Dibutuhkan server management yang baik untuk mengelolanya.
4. Cloud Hosting
Cloud hosting adalah jenis hosting yang menggunakan teknologi konsep komputasi awan yang mempunyai kecepatan yang lebih baik dan terkenal lebih aman karena tidak hanya mengandalkan satu server saja melainkan menggunakan banyak server yang tersebar diberbagai titik dan berbagai negara. Hal inilah yang menjadikan cloud hosting terbukti lebih aman karena jika satu server tidak bekerja maka server lain akan menggantikan.
Selain itu layanan Cloud Server memberikan kemudahan menaikan atau menurunkan resource server seperti jumlah Core CPU, maupun jumlah RAM sesuai kebutuhan atau biasa disebut On Demand.
Sistem dengan cloud memberikan Anda perlindungan yang lebih terhadap serangan DDoS, yakni serangan yang menargetkan rusaknya server Anda dengan menggunakan ribuan ‘sistem zombie’ yang menyerang secara bersamaan. Saat ini metode terbaik untuk terlindung dari serangan seperti itu adalah dengan memblokir request.
5. Kapan Saatnya Harus Beralih ke Layanan Hosting yang Lebih Tinggi ?
a. Lalu Lintas Traffic Tinggi dan Memerlukan Resource Lebih
Pertumbuhan pengunjung naik tajam hingga puluhan ribu. Layanan shared hosting sudah tidak mampu menampung pengunjung website kita. Selain itu sumber daya yang kita butuhkan besar sehingga membebani server lainnya.
Seperti dijelaskan pada halaman website tagdiv.com, dimana disebutkan kriteria trafik dari jumlah pengunjung website yang disarankan jika kita hendak beralih layanan hosting. Namun perlu menjadi catatan tentu hal ini juga tergantung dari spesifikasi resource atau spesifikasi hosting yang diberikan oleh masing-masing penyedia web hosting.
Shared Hosting
- Jumlah pengunjung antara 1-2000 per hari.
- Menggunakan script yang seperlunya sehingga tida terlalu memberatkan kinerja server atau pada wordpress tidak terlalu banyak penggunaan plugin.
VPS:
- Jumlah pengunjung antara 2000-6000 per hari.
- Jika dikonfigurasi dengan benar dan dengan ram dan partisi swap yang cukup, server dapat menangani lonjakan lalu lintas lebih baik.
Dedicated Server
Jumlah pengunjung antara +6000 per hari.
b. Memerlukan Akses Root
Kita menginginkan kontrol penuh untuk server. Manage full seperti kustomisasi server, instalasi aplikasi yang kita inginkan bisa di lakukan di layanan VPS.
c. Streaming Server
Kita memerlukan aplikasi streaming baik radio, file sharing, maupun MAP Sever. Tidak perlu khawatir kita akan membebani server, seluruh aktivitas website menggunakan server private. Kita cukup memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan.
d. Saat Ingin Akses IP Private
Kita mengingkan akses dedicated IP dan nameserver private untuk website, maka Cloud VPS adalah pilihan tepat. Selain itu, satu server hanya untuk satu pengguna sehingga dari sisi keamanan lebih terjaga. Pelanggan memiliki kontrol penuh dari sisi keamanan.
Semoga konten artikel “Mengenal Web Hosting dan Jenisnya” bisa bermanfaat dan silahkan jika masih ada yang kurang jelas dapat ditanyakan di kolom komentar dibawah ini. [red/*/informatikalogi]