JAKARTA, ExtraNews – Pemerintah berencana untuk mengganti sistem pembayaran kartu tol dengan teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF). Kabarnya, uji coba penggunaan sistem ini akan dilaksanakan akhir tahun 2022.
Ini bukan kali pertama Indonesia mengubah sistem pembayaran jalan tol. Sebelum penggunaan kartu tol dengan sistem uang elektronik, transaksi masih menggunakan uang tunai kepada petugas penjaga gerbang tol.
Untuk menambah efisiensi ketika melakukan pembayaran, transaksi tunai diganti menjadi pembayaran otomatis menggunakan kartu e-money dan gerbang tol tidak lagi menerima pembayaran secara tunai atau cash.
Penggunaan kartu tol resmi digunakan secara serentak di seluruh gerbang tol Indonesia pada tahun 2017. Penggunaan uang elektronik sebagai alat transaksi dinilai lebih praktis, cepat dan efisien.
Mengutip laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) jalan tol di Indonesia pertama kali beroperasi tahun 1978. Sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya jalan tol Jagorawi dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses), yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi.
Penggunaan sistem uang elektronik dengan kartu tol sebagai alat pembayaran jalan tol hingga kini masih terus dipakai. Namun saat ini pemerintah sedang menyiapkan sistem pembayaran baru untuk menggantikan kartu tol.
Bank Indonesia dan Kementerian PUPR sedang merencanakan konsep desain dan model bisnis Multi Lane Free Flow dan ekosistem sistem pembayarannya.
Transaksi MLFF sendiri dilakukan melalui aplikasi khusus pada ponsel dengan sistem yang menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS). GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
Rencana uji coba penggunaan MLFF rencanannya akan dilaksanakan di ruas tol trans Jawa Bali secara bertahap. [*tvOne]