In deft news
Kampung Tangkal, Model Cegah Covid
SETIAP desa kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hadir sejak bencana covid-19 menyerang. Kampung tangkal covid dibangun dengan niat bersama-sama antara masyarakat desa dan pengambil kebijakan. “Saat ini ada kecenderungan masyarakat abai, ketika memasuki kenormalan baru atau new normal. Padahal dengan new normal seharusnya tetap memperhatikan protokol kesehatan (protokes),” ujar Gubernur Sumsel H Herman Deru beberapa waktu lalu. Konsep kampung tangkal covid, warga wajib menerapkan protokol kesehatan, dan kehiatan sosial dengan meningkatkan inovasi dengan mamanfaatkan potensi daerah masing-masing. Faktanya, penyebaran wabah Covid-19 di Sumsel saat ini masih berlangsung. Sejumlah upaya juga terus dilakukan semua pihak agar wabah tersebut segera berlalu.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) H. Nasrun Umar, mengapresiasi penuh terobosan yang diinisiasi langsung oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Provinsi Sumsel atau dalam hal ini Kapolda Provinsi Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, untuk membuat gugus tugas kecil atau tim pencegahan penyebaran Covid 19 yang terbagi dalam empat klaster.
Empat klaster yang dimaksud adalah Tim transportasi yang diketuai langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, Tim sentra ekonomi yang diketuai oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel.
Kemudian tim khusus diketuai langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumsel dan tim himbauan yang diketuai langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumsel.
“Pemprov Sumsel sangat mendukung penuh pembentukan, tim gugus tugas kecil ini, sehingga dapat kita hasilkan hasilnya yang maksimal. Semoga Covid 19 ini tidak terlalu lama berada di Provinsi Sumsel khusunya dan indonesia pada umumnya,” ungkap Sekda Nasrun Umar, saat menghadiri Rapat Koordinasi Optimalisasi pencegahan Covid 19 di Provinsi Sumsel. Bertempat di Ruang Rekonfu Mapolda Sumsel, Selasa (5/5) Pagi.
Dalam rangka pencegahan covid 19, Nasrun mengatakan untuk dapat mengakomodir semua kegiatan penanganan dan pencegahan bahkan dampak yang ditimbulkan dari covid 19, Pemprov Sumsel berhasil refocusing dan realokasi anggaran sesuai SKB Mendagri dan Menkeu No.119/2813/SJ dan No.177/KMK.07/2020 tanggal 9 April 2020, sebesar Rp 120 Miliar.
“Sampai dengan hari ini realokasi dan refocusing APBD Provinsi Sumsel mencapai Rp120 miliar, ini kita lakukan dulu secara bertahap, dari 120 miliar sampai hari ini baru terpakai 40 Miliar. Kita begitu sedikit menggunakanya sebagai bukti stakeholder bahu-membahu menangani covid ini,” katanya. Sementara Kapolda Provinsi Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto dalam kata ksambutannya menambahkan, Selaku wakil ketua gugus tugas merasa masih sangat prihatin, karena pasien positif covid 19 terus mengalami peningkatan termasuk yang akhir-akhir ini banyak masyarakat berstatus orang tanpa gejala.
“Ini keprihatinan kita semua, oleh karena itu Saya merasa ikut bertanggung jawab untuk menindak lanjuti dan melakukan upaya yang optimal. Yakni dengan membentuk tim pencegahan covid 19 yang meliputi Tim transportasi, tim sentra ekonomi, tim khusus dan tim himbauan,” tandasnya.
Kampung Tangkal Covid-19 sendiri, merupakan gagasan dari Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri MM. Kampung tersebut disiapkan untuk menghadapi Covid-19 dalam rangka menuju New Normal life.
“Apa itu New Normal, yaitu siap menghadapi tatanan kehidupan yang baru dengan mematuhi protokol kesehatan, dan harus tetap memakai masker, cuci tangan setiap selesai kegiatan dan harus jaga jarak,”ungkapnya.
Untuk menjaga imunitas masyarakat pasa suatu daerah agar virus tidak menyebar secara massif, lanjut Yudi diperlukan kesadaran individu – individu daerah tersebut. Maka dari itu, Kapolda Sumsel menginisiasi terbentuknya Kampung Tangkal Covid-19.
Tak hanya itu, untuk menjaga ketahanan pangan, dimana Desa Gajah Mati memiliki potensi sehingga kita ajak bekerja sama dengan Polres Muba.
Sementara, Plt Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Muba H Yudi herzandi SH MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten termasuk Polres Muba telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kekhawatiran penyebaran Covid-19 serta kerawanan pangan agar tidak terjadi.
Yudi juga mengatakan Pemkab Muba mendukung program ketahanan pangan Kampung Tangguh Covid-19 Kabupaten Musi Banyuasin.
Saat ini, lanjut Yudi, Pemkab Muba dan Polres bersama masyarakat bekerjasama dalam memanfaatkan lahan tidur agar kembali produktif. Salah satu upaya yang telah dilakukan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan seperti dalam kesempatan ini melaksanakan kegiatan panen udang dan ikan nila, penanaman bibit jagung.
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mengatakan akan terus bekerja sama dan semaksimal mungkin melaksanakan program tersebut. Perwujudan program ketahanan pangan sebagai upaya mencegah krisis pangan sebagai dampak dari pandemi Covid-19 serta tetap mengantisipasi penyebaran Covid-19,”tandasnya.
Desa Dabuk Rejo Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering (OKI) kini diresmikan menjadi Kampung Tangkal Covid-19. Peresmian Kampung ini sendiri dilaksanakan langsung oleh Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy dan Bupati OKI H Iskandar.
“Kampung ini disiapkan untuk menghadapi covid-19, dalam rangka menuju New Normal. Dimana nantinya diisi personel Babinsa, Babinkantibmas dan petugas gabungan dari Kelurahan juga tenaga Kesehatan,”Kata Kapolres saat pidato di hadapan warga Desa Dabuk Rejo
Ini fungsinya untuk mendeteksi siapa saja yang datang, dan mendeteksi kalau ada masyarakat yang memiliki gejala-gejala sehingga harus segera selidiki. Kata Kapolres lagi, hal ini sebagai kesiapan kita dalam meneruskan tatanan kehidupan di tengah covid-19 ini saat penerapan New Normal nanti.
Pemprov Sumsel juga melibatkan pihak swasta. Termasuk juga yang dilakukan CSR PT Bank Sumsel Babel dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel. Demi mendorong dan mendukung Pemprov Sumsel dalam upaya percepatan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Sumsel, CSR PT Bank Sumsel Babel dan PWNU memberikan bantuan.
Dimana bantuan yang datang dari CSR PT Bank Sumsel Babel tersebut terdiri dari 2000 pasang handscoon atau sarung tangan medis, 14 unit wastafel portable, 500 liter handsanitizer dan 50 pc pakaian hazmat yang. Sementara PWNU Sumsel memberikan bantuan sedikitnya 5 dus pakaian hazmat.
“Kita sudah merasakan dampaknya. Oleh sebab itu bantuan dari semua pihak ini sangat kita harapkan agar laju penyebaran Covid-19 ini dapat dicegah,” kata Mawardi, Wakil Gubernur Sumsel..
Menurutnya, bantuan ini juga merupakan salah satu bukti jika pemerintah dan pihak lainnya komitmen dalam cegah tangkal Covid-19 di Sumsel.
“Dampaknya akan lebih berat jika kita tidak melakukan pencegahannya sejak dini. Kerjasama ini harus tetap erat sehingga Covid-19 ini cepat berlalu,” terangnya.
Mawardi berharap, agar semua pihak khususnya PT Bank Sumsel Babel dan PWNU Sumsel juga ambil bagian dalam menghimbau masyarakat untuk tetap mematuhi himbauan pemerintah.
“Berikan himbauan juga kepada masyarakat untuk tetap menjaga jarak dan dan hindari kegiatan yang mengumpulkan massa. Kita tidak melarang aktivitas masyarakat tapi kita harus mengatur aktivitas tersebut,” bebernya.
Tak lupa, dia juga mengapresiasi bantuan yang diberikan tersebut. “Kami atas nama pemerintah tentu mengucapkan terima kasih kepada PT BSB dan PWNU Sumsel atas perhatian dan bantuannya dalam penanganan Covid-19 ini,” pungkasnya. Firdaus komar