OGAN ILIR-SUMSEL, ExtraNews – Pandemi COVID-19 telah membuat Pemerintah mengambil kebijakan menerapkan pembelajaran secara daring dari rumah untuk menggantikan pembelajaran luring yang selama ini dilakukan secara tatap muka. Kebijakan tersebut berdampak pada efektivitas pembelajaran apabila belum diikuti oleh kesiapan sekolah, pendidik, dan siswa untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menunjukkan hasil 88,75 persen responden yang menganggap sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) saat ini menjenuhkan, membosankan dan membuat stress.
Salah satu penyebab stress adalah menumpuknya tugas sebagai bentuk evaluasi pembelajaran. Tugas yang diberikan oleh guru terkadang tidak sempat dikoreksi oleh guru itu sendiri. Sangat diperlukan metode pembelajaran yang tidak biasanya agar belajar bisa efektif. Salah satunya adalah dengan penggunaan aplikasi kahoot yang merupakan Game Based Learning sehingga dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar.
Untuk itu dibutuhkan pelatihan kepada guru dalam penggunaan aplikasi kahoot. Berdasarkan survey, sekitar 89% guru belum mengenal aplikasi kahoot. Oleh karena itu dosen pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sriwijaya yang dibantu para mahasiswa, melaksanakan pengabdian pada masyarakat guna mematik antusiasme para guru, memberikan wawasan dan keterampilan kepada guru SMP di Indralaya Utara-Ogan Ilir, mengenai aplikasi kahoot agar pembelajaran daring tidak membosankan.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari via zoom dari tanggal 30 September, 22, dan 26 Oktober 2021. Adapun metode kegiatannya adalah memberikan pelatihan kepada guru mengenai pemahaman penilaian/evaluasi pembelajaran, beberapa tips dalam membuat soal, dan langkah-langkah aplikasi kahoot, kemudian guru diminta mencoba aplikasi tersebut.
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan aplikasi kahoot kepada guru SMP di Indralaya Utara untuk melakukan kegiatan evaluasi tanpa harus memberikan beban berlebih kepada siswa selama masa pandemi COVID-19 ,sehingga pembelajaran bisa tetap efektif, bervariasi, dan menyenangkan. [red]