ExtraNews – Keduanya sekarang resmi menjadi suami-istri saat menggelar pernikahan di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pernikahan kakek usia 78 tahun dan gadis berumur 17 tahun itu viral di media sosial (medsos).
Salah satu akun Facebook @Agus Suryajaya memosting foto- foto pernikahan keduanya. Disebutkan bahwa acara tersebut digelar di kediaman mempelai wanita, Kampung Cicondong, Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden Barat, Subang.
Kepada awak media yang mendatanginya, Abah Sarna dan Noni masing-masing menceritakan kisah cinta mereka yang berujung hingga ke pelaminan.
Noni mengaku tak tamat SMA dan hanya sekolah sampai kelas 11. Ia lalu memilih untuk menikah dengan Abah Sarna. Meski terpaut jauh usianya mencapai 61 tahun.
Ketika ditanya apakah Noni mencintai dan menyayangi Abah Sarna, Noni menegaskan dia mencintai dan menyayangi Abah Sarna.
Noni mengaku ia tak menghiraukan apa kata orang lain, terlebih jika orang lain memandang hal yang negatif.
“Alhamdulillah enggak ada gangguan apapun. Teman-teman saya juga sempat terkejut,” ujarnya.
Sementara itu, Abah Sarna saat Neng Noni bersedia untuk dinikahi, langsung cepat-cepat mempersiapkan segala halnya termasuk seserahannya dan mas kawin.
Abah Sarna menyebut dirinya memberikan mas kawin 11 gram emas dan uang Rp 10 juta.
Selain itu, kata Abah Sarna, ia juga membawakan kendaraan motor PCX dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Abah bawakan emas 11 gram, uang Rp 10 juta dan motor, juga barang lainnya,” ujar Abah.
Awal mula kisah percintaan hingga ke pelaminan, Abah Sarna menceritakan karena seringnya dia membeli bensin yang dijual Noni di kediamannya.
Bensin yang dibeli Abah Sarna digunakan untuk mesin yang biasa dipakai untuk mengairi sawahnya.
“Saya itu sempat menyeletuk dan bertanya ke orangtua Noni, ‘Ari eta teh budak saha’? (Kalau itu anak siapa),” kata si Abah kepada ibunda Noni.
Lalu, ibunda Noni pun menjawab bahwa anak perempuan tersebut ialah anaknya.
Akhirnya, Abah Sarna pun mencoba memberanikan diri untuk mengajak bicara hingga akhirnya menjadi terbiasa dan saling mengenal.
“Setiap hari Abah langsung membeli bensin buat mesin pengair sawah. Lalu, Noni mengantarkan bensin itu ke sawah abah dan kami sering ngobrol-ngobrol lama di sawah,” ujarnya, Jumat (23/10/2020) lalu, di kediaman Abah dan Noni di Kampung Cicondong.
Ketika ditanyakan bagaimana kata-kata Abah Sarna saat menyatakan perasaannya. Abah Sarna pun hanya mengatakan kesediaan pada si Abah yang sudah kakek-kakek.
“Neng Noni daek ka abah? Anu geus aki-aki? (Neng Noni mau ke Abah? Yang sudah kakek-kakek)?” katanya.
Saat Abah menyatakan perasannya itu, Abah mengatakan sempat ada penolakan dahulu dengan orangtuanya. Noni disebut masih sekolah dan sudah memiliki pasangan.
“Tapi, akhirnya selang beberapa waktu Abah justru dapat tantangan dari Neng Noni. Dia bilang, Abah gimana jadi mau nikahi Noni?” ujar Abah memeragakan perkataan Noni.
Selama sebulan, kata Abah Sarna, ia menjalin pacaran dengan Noni. Ia juga mengaku sempat mengalami putus nyambung seperti layaknya percintaan anak muda.
“Ya, namanya lelaki yang sudah menduda 7 tahun, Abah merasa rapuh dan membutuhkan seorang wanita, akhirnya kami pun nyambung lagi,” katanya. [red/antvklik]