ExtraNews – Meski sudah lama itu video ceramahnya, namun belakangan viral karena menyangkut isu sensitif salah satunya adalah narasi atas video itu ada patung Yesus dan Bunda Maria di Masjidil Haram.
KH Luthfi dari Malang Jawa Timur merespons video Buya Syukur terseut. KH Luthfi mengatakan apa yang disampaikan Buya Syakur itu pembohongan publik.
“Tokoh yang mengatakan ada patung Bunda Maria & Yesus di dalam Ka’bah di masa Rasulullah SAW adalah pembodohan publik, tanpa dasar ilmiah,” jelasnya di dalam postingan Facebooknya dikutip Selasa 2 November 2021.
KH Luthfi membantah data yang disampaikan Buya Syakur soal ada 480 berhala di sekitar Kabah yang dihancurkan.
“Yang disebut dalam sejarah, ada 360 patung di sekitar Ka’bah. Patung yang besar antara lain Allaat, Al’Uzza, Hubal, Almanaah, Suwaa’, dll. Dimulai dari Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah) semua patung-patung itu dihancurkan oleh Rasulullah SAW dan para shahabat hingga bersih tak tersisa,” ujar KH Lutfhi.
Nah apa sih detail yang dikatakan KH buya Syakur soal Yesus dan Bunda Maria di dalam Kabah?
Dalam ceramahnya, Buya Syakur tidak mengatakan ada patung Yesus dan Bunda Maria di dalam kiblat umat Muslim sedunia. Kiai asal Indramayu itu mengatakan ada gambar Yesus dan Siti maria di dalam Kabah.
Jadi Buya Syakur menceritakan justru Nabi Muhammad mencegah pengikutnya yang ingin hapus Yesus dan Siti Maryam di dalam Kabah lho.
Berikut ini ceramah Buya Syakur soal Yesus di dalam Kabah:
“Kita lihat bahwa Nabi Muhammad SAW itu bisa taklukkan Kota Mekkah. Begitu dikuasai, berhala yang ada 480 berhala itu ditumbangkan semuanya. Lalu mereka masuk ke Kabah, di situ ada gambar Yesus, ada gambar Siti Maryam gendong Nabi Isa. Begitu mereka akan hapus gambar Nabi Isa dan Siti Maryam itu, kata Nabi apa? Beliau mengatakan gambar ini biarkan saja, jangan dihapus,” kata KH Buya Syakur.
Kiai asal Jawa Barat ini nggak adal ngomong demikian lho. dia mengutip sebuah riwayat dalam kitab Akhbar Makkah.
“Kenapa gambar Nabi Isa tak dihapus sedangkan berhala ditumbangkan, kenapa? Itu mesti dijelaskan kenapa? Jadi artinya betapa dekatnya hubungan Nabi Muhammad dengan para nasrani itu, nggak ada masalah, yang perlu dketahui yang mengusir dan menghalau orang Yahudi dari Kota Madinah bukan Kanjeng Nabi tapi Khalifah Umar, dihabisin semuanya,” kata dia. [hops]