1 Karyawan Meninggal Akibat Covid, TVRI Sumsel Lockdown Seminggu

955C8BF4 E0DE 4816 BB8A F1C8F1A1A150

1 Karyawan Meninggal Akibat Covid, TVRI Sumsel Lockdown Seminggu 

Palembang, Extranews —- Setelah diketahui ada salah seorang karyawan TVRI Sumsel yang meninggal dunia gara-gara terserang virus Covid-19, pada Sabtu (11/7), Kantor Televisi Republik Indonesia (TVRI) Sumsel di Palembang di lockdown. 

Kepala Stasiun TVRI Sumsel, Sukirman dihubungi via wa, Selasa (14/7), membenarkan soal lockdown. 

Rencana lockdown mulai berlaku Rabu (15/7), selama seminggu. Hanya  pelayanan administrasi yang masih kerja sedangkan bagian produksi dan lain-lain tidak masuk kerja. Mengenai waktu lockdown, ujar Sukirman, selama seminggu dan prinsipnya  manajemen TVRI   akan lihat hasil test pegawai semua. “Hal ini juga untuk menghilangkan tekanan psikologis  pegawai atas meninggalnya salah seorang rekan karyawan ini. 

“Ya betul salah seorang  pegawai TVRI Sumsel yang meninggal pada Sabtu, 11 Juli 2020 pukul 03.00 dari pemeriksaan labotararium dinyatakan positif covid,” ujar Sukirman, Kepala Stasiun TVRI Sumsel, dihubungi via wa, Selasa (14/7). 

BACA JUGA INI:   Posko Perbatasan Muba Terus Perketat Pengawasan dan gencar edukasi warga Disiplin Protokol Kesehatan

Terkait dengan lockdown, khusus untuk urusan administrasi  tetap berjalan, hanya saja pihaknya  stop dulu produksi demi kebaikan bersama. “Pekerja media itu kan bersentuhan dengan orang lain,” jelas Sukirman. Salah seorang karyawan bagian redaksi saat dihubungi secara terpisah, membenarkan mulai Rabu mereka tidak masuk kantor, karena kebijakan sementara di lockdown.

TVRI Jatim Juga di Lockdown

Sebelumnya juga kondisi serupa terjadi di TVRI Jatim Surabaya. dikutip dari media online, TVRI Jatim di Surabaya memberlakukan ‘lockdown’ setelah dua karyawannya meninggal akibat Covid-19, baru-baru ini.

Lockdown atau penutupan sementara kantor TVRI Jatim di Surabaya ini berlaku mulai Senin (13/7) sampai 15 hari ke depan. Selama itu, TVRI Jatim hanya me-relay tayangan TVRI Pusat.

Selain dua karyawan meninggal, beberapa karyawan lain juga mengeluh sakit. TVRI Jatim pun menggelar rapid test untuk sekitar 180 orang karyawan, Kamis (9/7/2020) kemarin.

Dari ratusan karyawan, enam di antaranya dinyatakan reaktif dan telah menjalani tes Covid-19 dengan metode swab polymerase chain reaction (PCR). Tetapi hasilnya belum keluar.

BACA JUGA INI:   Sejumlah Perusahaan Swasta, BUMN/BUMD Berikan Bantuan Pemkab OKU, Cegah Covid-19

Akbar Sahidi Kepala TVRI Jatim bilang, awalnya sejumlah karyawan memang mengeluhkan sakit dan menunjukkan gejala Covid-19. Sampai akhirnya dua orang meninggal.

Dua karyawan yang meninggal itu, satu di antaranya perempuan yang bekerja di bidang administrasi, lainnya karyawan laki-laki di bidang editing.  Keduanya bertugas di dalam kantor.

Sayangnya, sejak keduanya sakit, pihak manajemen TVRI tidak tahu. Keduanya tidak melapor secara terbuka. Salah satu karyawan yang diketahui demam berdarah ternyata juga sesak napas.

“Yang karyawan perempuan itu katanya demam berdarah, trombositnya turun. Tapi, kok, ada sesak napasnya. Tanggal  9 Juli dia masuk RSAL, dites ternyata positif Covid-19. Lalu dialihkan ke RSI Wonokromo,” kata Akbar kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (12/7).

Dalam proses pemindahan pasien dari RSAL ke RSI Wonokromo itulah, Minggu pagi tadi, Almarhumah karyawan TVRI Jatim itu meninggal.

Belakangan, karyawan laki-laki yang meninggal lebih dulu pada Sabtu (11/7/2020) kemarin, baru diketahui ternyata juga sudah dinyatakan positif Covid-19 Senin (6/7) lalu.

BACA JUGA INI:   Kampung Tangkal Covid-19 di Desa Gajah Mati Disupport Penuh Pemerintah

Akbar bilang, informasi itu tidak langsung sampai kepada manajemen TVRI Jatim. Kedua karyawan, maupun pihak keluarga, memang tidak melaporkan ke perusahaan.

“Ketika kami selidiki, ternyata sebelum meninggal itu Almarhum sudah dinyatakan positif Covid-19. Hasil tesnya bahkan sudah keluar 6 Juli kemarin,” tambahnya.

Adapun enam karyawan yang reaktif rapid test dalam screening massal yang digelar BUMN itu sudah melakukan isolasi mandiri sembari menunggu hasil tes PCR dari laboratorium. Fk/sb 

 

lion parcel