Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone

CEDS UNPAD: Tingkat Persaingan Usaha Meningkat

DF532419 32DF 4CED A2A7 923EF237B6A8

Bandung, Extranews — – Center Economics and Development Studies (CEDS) Universitas Padjadjaran (UNPAD) menyimpulkan tingkat persaingan usaha di Indonesia pada tahun 2023 sedikit mengalami peningkatan.6123670F C761 4DFF BA89 0E32F1A71CE4

Simpulan tersebut ditunjukkan dari Indeks Persaingan Usaha (IPU) Indonesia tahun lalu yang mengalami peningkatan sebesar 0,04 dari tahun sebelumnya menjadi angka 4,91.

 

Di tahun 2022, IPU mencapai 4,87. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan usaha di Indonesia berada di level sedikit tinggi. Peningkatan ini menggambarkan kondisi iklim persaingan usaha di Indonesia dan kinerja daya saing persaingan yang sedikit meningkat, meski di tengah kondisi ekonomi global saat ini. Hasil pengukuran indeks ini dipaparkan Prof. Maman Setiawan dari CEDS UNPAD pada 11 Januari 2024 di Auditorium CEDS UNPAD secara hybrid kepada para pemangku kepentingan dan media.
7D541FFD D4A4 4EEE BC1A 24EFFB08E8E0

Kegiatan turut dihadiri oleh perwakilan Anggota KPPU periode 2024-2029, BAPPENAS, dan tim pemenangan calon Presiden – Calon Presiden RI 2024.
Selama beberapa tahun terakhir, CEDS melakukan pengukuran IPU Indonesia dengan berbagai dimensi berupa structure-conduct-performance (SCP), dimensi regulasi, dimensi penawaran, dimensi permintaan, dan dimensi kelembagaan. Indeks tersebut diukur melalui survei terhadap 34 (tiga puluh empat) provinsi dan 15 (lima belas) sektor ekonomi dengan responden yang mewakili berbagai institusi pemangku kepentingan seperti Kamar Dagang dan Industri, akademisi, Bank Indonesia, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi.

BACA JUGA INI:   Panas! Debat Ekonom Senior Faisal Basri Vs Jokowi Soal Hilirisasi Nikel: Para Menteri Bela Presiden

Setiap dimensi memiliki indikator-indikator terkait untuk menjelaskan masing-masing dimensi tersebut. Pengukuran ini didapatkan melalui penggunaan beberapa konsep seperti SCP (dynamic), contestable market hypotesis, quite-life hypotesis, efficient-structure hypotesis, dan new empirical industrial organization (NEIO) yang dilakukan di tiap provinsi untuk melihat ekonomi per daerah.

Meski secara rata-rata indeks mengalami kenaikan, CEDS UNPAD mengidentifikasi adanya penurunan indeks untuk dimensi struktur atau konsentrasi pasar, permintaan di pasar, dan kelembagaan persaingan usaha.

Berdasarkan provinsi, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan D.I. Yogyakarta secara berurutan menempati posisi tertinggi dalam nilai indeks. Sementara Papua Barat, D.I. Aceh, dan Maluku Utara menempati nilai indeks terendah.

Untuk itu, secara umum CEDS UNPAD merekomendasikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Pemerintah untuk:
1. mempertahankan kinerja IPU pada dimensi-dimensi yang mengalami peningkatan skor
indeks, yaitu dimensi perilaku, kinerja, regulasi, dan penawaran;
2. mengevaluasi dan meningkatkan kinerja IPU pada dimensi-dimensi yang mengalami
penurunan skor indeks, yaitu dimensi struktur, permintaan dan kelembagaan;
3. mempertahankan dan meningkatkan kinerja sektor-sektor yang mengalami peningkatan
skor indeks;
4. mengevaluasi kinerja sektor yang tidak mengalami peningkatan skor indeks (seperti
pengadaan listrik dan gas, serta pengadaan air dan pengelolaan sampah); dan
5. meningkatkan pengawasan dan memberikan saran dan pertimbangan terhadap sektor- sektor ekonomi yang secara konsisten memiliki IPU rendah atau berada di bawah rata- rata seperti pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, dan sektor konstruksi dan sektor real estate.
CEDS UNPAD juga memberi rekomendasi kepada Pemerintah agar:
1. dapat memfasilitasi pasar yang non diskriminatif dan tidak memfasilitasi monopoli serta
menghilangkan berbagai hambatan masuk;
2. mendorong agar terjadi stabilitas di dalam permintaan dan penawaran termasuk variasi
ketersediaan input dan output dalam pasar;
3. mendorong pengarusutamaan persaingan usaha dalam berbagai pengambilan
kebijakan; dan
4. mendorong agar peraturan yang dibuat benar-benar mendukung persaingan usaha yang
sehat.
Secara khusus, Indeks Persaingan Usaha di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023
berada pada kategori sedikit tinggi dengan angka 5,29 sedangkan capaian Indeks Persaingan Usaha tahun sebelumnya berada pada angka 5,39. Dari 7 (tujuh) dimensi yang dilakukan penilaian terdapat 3 (tiga) dimensi yang mengalami peningkatan yaitu dimensi penawaran, dimensi regulasi dan dimensi kelembagaan. Sedangkan 4 (empat) dimensi yang mengalami penurunan yaitu dimensi struktur, dimensi perilaku, dimensi kinerja dan dimensi permintaan. Skor dimensi tertinggi berada pada dimensi regulasi sebesar 6,97. Sementara skor dimensi terendah berada pada dimensi permintaan sebesar 3,80.
Menanggapi hasil CEDS UNPAD tersebut, Anggota KPPU Periode 2024 – 2029, M. Fanshurullah Asa menyambut baik hasil IPU dalam meningkatkan pengawasan KPPU atas sektor-sektor yang mengalami penurunan indeks.

BACA JUGA INI:   Wing Air Datangkan Pesawat Baru

Lebih lanjut, Deputi bidang Kajian dan Advokasi KPPU, Taufik Ariyanto, akan membahas berbagai rekomendasi yang disampaikan, serta menyampaikan hasil IPU kepada pemerintah daerah dan bagaimana hasil tersebut dapat dikaitkan dengan indikator nasional lainnya. Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional BAPPENAS, P.N. Laksmi Kusumawati, dalam tanggapannya secara umum mengkonfirmasi bahwa persaingan usaha memang masih terkonsentrasi di wilayah Barat Indonesia, dan hasil indeks yang dihasilkan sejalan dengan hasil indikator lain yang ada, misalnya trade freedom yang menunjukkan masih adanya permasalahan hambatan perdagangan di Indonesia. Rel

lion parcel