PLN Mengucapkan selamat idul fitri 2025

Sosialisasi Gerakan Pangan Untuk Mencegah Food Lose dan Food Waste

IMG 20231124 WA0005

 

Palembang, ExtraNews – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP)  Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumsel Tyas Fatoni membuka webinar Tepak Songket (Temu Sapa Kader Songsong Keluarga Tangguh). Kegiatan ini berlangsung di kantor Sekretariat TP PKK Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (23/11/2023).

Kali ini, Tyas Fatoni mensosialisasikan gerakan pangan untuk mencegah _food lose_ dan _food waste_. Sebagaimana diketahui food waste merupakan makanan yang siap dikonsumsi oleh manusia namun dibuang begitu saja dan akhirnya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)s edangkan _food loss_ adalah sampah makanan yang berasal dari bahan pangan seperti sayuran,buah-buahan atau makanan yang masih mentah namun sudah tidak bisa diolah menjadi makanan dan akhirnya dibuang begitu saja.

BACA JUGA INI:   Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan

Sejak tahun 2022 silam, Badan Pangan Nasional telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan dan Gizi. Menurutnya, program seperti ini memerlukan komitmen dan sinergitas dari semua pihak baik pusat maupun daerah, termasuk masyarakat umum.

“Hal ini sebagai wujud dari komitmen dan kehadiran pemerintah untuk masyarakat,” ucap Tyas Fatoni.

“Sepertiga dari pangan yang diproduksi atau sekitar 1,3 miliar ton pangan terbuang setiap tahunnya. Terbuangnya bahan pangan ini karena perilaku boros masyarakat,” lanjutnya.

Angka tersebut merupakan data dari FAO (Food and Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan dan Pertanian. Oleh karena itu, perilaku boros pangan ini menjadi perhatian serius seluruh negara–negara di dunia.

“Di Indonesia, berdasarkan kajian Bappenas tahun 2021 Boros Pangan atau _Food Loose & Food Waste_ terdapat berkisar 48 juta ton pertahun sekitar 1,5–184 kg per kapita per tahun yang berarti masing–masing dari kita menyumbang lebih dari 1 kuintal sampah pangan per tahun. Padahal di Indonesia sendiri masih terdapat 74 kabupaten/kota yang rentan rawan pangan,” paparnya.

BACA JUGA INI:   Percepat Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni MoU dengan Pangdam II/Sriwijaya

Oleh karena itu, mulai tahun 2023 ini Gerakan Selamatkan Pangan diperluas pelaksanaannya di 12 Provinsi termasuk Sumsel. Tyas Fatoni berharap melalui webinar Gerakan Selamatkan Pangan ini, para kader PKK akan memahami apa arti dan istilah _Food Loose dan Food Waste_.

“Semua orang bisa berkontribusi dan memberikan manfaat pada kegiatan penyelamatan pangan,” tegas Tyas Fatoni. (rel)

 

 

lion parcel