Ia mengakui bahwa hijrah ini bukanlah keputusan yang mudah, terutama karena ia harus meninggalkan karier yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Namun, Rizka merasa bahwa keputusan ini adalah yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya.
Dalam wawancara tersebut, Rizka juga mengungkapkan bahwa salah satu motivasi utamanya untuk hijrah adalah keinginannya untuk tinggal di Jazirah Arab, dekat dengan Tanah Suci.
“Kembali ke cita-cita ya. Lu kalau bicara Saudi, Mekah Madinah pengen di sana dong. Itu yang bikin jadi motivasi gua, berubah dari American Dream, gua pengen deket dengan rumahnya Rasul,” terang Rizka Triansyah.
Capt Rizka Triansyah Dengan pengalaman dan keahliannya sebagai pilot, Rizka mulai melamar pekerjaan di berbagai maskapai di negara-negara Jazirah Arab.
“Gua pikir mana jalan yang paling mudah buat gua ke sana, dengan skill yang gua miliki, gua apply pilot di negara-negara jazirah Arab,” ungkap Rizka. Ia mengaku telah melamar ke beberapa maskapai ternama seperti Qatar Airways, Etihad, Emirates, Oman Air, dan Flydubai.
Meskipun ia menerima beberapa tanggapan positif, Rizka harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan akhir. Salah satu tantangan yang dihadapi Rizka adalah kebijakan pembatasan pilot dari luar negara Arab yang diberlakukan oleh beberapa maskapai di kawasan tersebut.
Namun, hal ini tidak menghalangi tekadnya untuk tetap mengejar cita-citanya tinggal dan bekerja di Jazirah Arab.
Harapan terbesar Rizka adalah bisa tinggal bersama keluarganya di Jazirah Arab dan memiliki akses yang lebih mudah untuk keluar masuk Tanah Suci. Meskipun Rizka berencana untuk pindah ke Jazirah Arab, ia tidak melupakan tanah airnya.
Rizka berkomitmen untuk tetap berkontribusi kepada Indonesia sebagai penyumbang devisa negara. “Gua pekerja, gua akan jadi TKI di sana, pejuang devisa buat Indonesia, jadi gua tetap kontribusi buat negara ini,” tutur Rizka.
Bagi Rizka, keputusan untuk berhijrah bukanlah sekadar langkah untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang muslim.
Ia berharap bahwa dengan hijrah ini, ia bisa lebih dekat dengan Allah dan menjalankan syariat Islam dengan lebih baik. Kisah Capt. Rizka Triansyah Leihitu mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari pencapaian materi atau karier yang gemilang. Ada hal yang lebih penting, yaitu menjalankan kewajiban kita sebagai hamba Allah dengan sebaik-baiknya.
Keputusan Rizka untuk meninggalkan kariernya sebagai pilot di Garuda Indonesia demi mendalami agama Islam adalah bukti nyata bahwa spiritualitas dan keyakinan dapat menjadi prioritas utama dalam hidup seseorang. Melalui kisahnya, Rizka juga mengingatkan kita bahwa hijrah adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan.
Akan tetapi jika dilakukan dengan niat yang tulus, maka Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik.
Bagi Rizka, hijrah bukan hanya sekadar pindah tempat, tetapi juga perubahan dalam cara pandang hidup, dari mengejar impian duniawi ke impian yang lebih abadi, yaitu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Dengan demikian, kisah Rizka bukan hanya inspirasi bagi mereka yang sedang mencari makna dalam hidup.
Hal ini juga sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dalam setiap langkah hidup, kita harus selalu ingat kepada Allah dan menjalankan syariat-Nya dengan sebaik-baiknya. (*)