Update Perkembangan Zona Resiko Covid-19 Di Kota Palembang

Update Perkembangan Zona Resiko Covid-19 Di Kota Palembang
foto/ilustrasi/net

PALEMBANG-SUMSEL, ExtraNews – “Dari evaluasi 14 indikator Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), zona Covid-19 Kota Palembang masih kuning (risiko rendah). Zona Covid ini bisa selalu dipantau dari Peta Risiko Covid-19.

Yang mana terang dr Fauziah, pada 5 September lalu, pertama kali Kota Palembang dinyatakan zona kuning.

“Pantauan dari peta risiko kemarin, alhamdulilah Palembang masih zona kuning,” katanya Pit Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Fauziah kepada wartawan, Selasa (21/9/2021).

Berdasarkan 14 indikator hasil penilaian BNPB tersebut terangnya, kondisi penyebaran covid-19 Kota Palembang sudah membaik.

“Tingkat kematian menurun, tingkat kesembuhan meningkat dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) menurun,” ungkapnya.

BACA JUGA INI:   Ayoooo! Dukung Ani Siswi Asal Muba Lomba Bertutur Level Nasional

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, per 19 September jumlah kasus aktif 302, kasus bertambah 8, meninggal 1 orang, dan sembuh 37 orang.

Dirinya juga mengharapkan masyarakat bisa terus bekerjasama pertahankan, dan meningkatkan hingga zona hijau.

Selain menerapkan protokol kesehatan, dirinya meminta masyarakat juga melakukan vaksinasi meski saat ini stok tidak banyak.

Dinas Kesehatan, ujar Fauziah, setidaknya setiap minggu mendapatkan stok vaksin 20 ribu, dominan untuk dosis kedua.

“Namun kita cukup terbantu dengan adanya instansi lain yang juga mengadakan vaksinasi dosis satu.”

Fauziah menyebutkan, saat ini capaian vaksinasi dosis pertama 42,34”, dosis kedua 26,70”. Vaksin remaja 12 tahun keatas dosis pertama 10,894 (16.534 orang), dosis kedua 9,044 (13.719 orang).

BACA JUGA INI:   woOOW! Pemuda ini Borong Beras Petani Lalan, untuk Pasien Isoman di Muba

“Namun kita cukup terbantu dengan adanya instansi lain yang juga mengadakan vaksinasi dosis satu.”

“Antusias masyarakat untuk vaksin cukup melonjak dibandingkan sebelumnya, diharapkan bersabar karena kita terus berkoordinasi agar mendapatkan jumlah vaksin yang lebih banyak,” kata Fauziah. (fk)

 

BACA JUGA INI:   Rp6 Triliun DIPA 2020 Untuk Sumsel