PLN Mengucapkan selamat idul fitri 2025

Untung Ada JKN-KIS ‘Sakti’, Nyawa Selamat, Rumah Tak Melayang!

Pasien jantung koroner Rusmala binti Idrus (61) dengan No Kartu BPJS 00015404753288, merasakan sangat pentingnya memiliki JKN-KIS dari BPJS Kesehatan. Kartu 'sakti' ini memberikan kesempatan kedua untuk hidup, menyelamatkan nyawa dan hartanya
Pasien jantung koroner Rusmala binti Idrus (61) dengan No Kartu BPJS 00015404753288, merasakan sangat pentingnya memiliki JKN-KIS dari BPJS Kesehatan. Kartu 'sakti' ini memberikan kesempatan kedua untuk hidup, menyelamatkan nyawa dan hartanya

PALEMBANG-SUMSEL, ExtraNews – Memiliki Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) ibaratnya mempunyai kesempatan kedua untuk hidup bagi penggunanya. Pasalnya kartu ‘sakti’ dari BPJS Kesehatan ini, bisa menyelamatkan nyawa dan harta banyak orang.

Pasien jantung koroner Rusmala binti Idrus (61) dengan No Kartu BPJS 00015404753288, merasakan sangat pentingnya memiliki JKN-KIS dari BPJS Kesehatan. Kartu 'sakti' ini memberikan kesempatan kedua untuk hidup, menyelamatkan nyawa dan hartanya.
Pasien jantung koroner Rusmala binti Idrus (61) dengan No Kartu BPJS 00015404753288, merasakan sangat pentingnya memiliki JKN-KIS dari BPJS Kesehatan. Kartu ‘sakti’ ini memberikan kesempatan kedua untuk hidup, menyelamatkan nyawa dan hartanya.

Seperti yang dirasakan manfaatnya oleh Rusmala Binti Idrus (61) dan Sumiati binti H Dahlan (53) yang menderita penyakit jantung koroner. Meski keduanya menderita penyakit ‘elit’ mereka beruntung dapat berobat gratis karena menggunakan JKN-KIS. Minggu (21/8/2022) siang.

Rusmala Binti Idrus (61) warga Jalan Kapten Abdullah Lorong Mulia 1 RT 17 No 1128 Kecamatan Plaju Kota Palembang, sedang duduk bersantai di teras rumahnya. Perempuan berjilbab ini adalah janda yang tidak berpenghasilan, ia memiliki lima orang anak dan delapan orang cucu. Sehari-hari kegiatannya hanya membersihkan rumah. Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup, sang anaklah yang memberikan. Suaminya bekerja sebagai sopir, 5tahun lalu meninggal lantaran sakit kanker hati.

Rusmala menderita penyakit jantung koroner sejak 2019. Kala itu dadanya sering berdebar, telapak tangan dan badannya berkeringat, tenggorokan seperti tercekik susah untuk bernafas. Kerap ke dokter umum namun tak kunjung sembuh, awal November 2019 iapun berobat ke Graha RS Moehammad Husein Palembang dan langsung diberikan tindakan medis oleh dokter spesialis penyakit dalam (kardiovaskular) dr Ferry Unizar, Sp.PD, KKV, Finasim.

Tak menunggu lama dibawah pimpinan dr Ferry Usnizar Sp.PD, KKV,Finasim dengan tim Yuliansa SKep, Hendra Nasyruddin AMK, Mayanto Spd Skep MKes di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, pasien jantung koroner Rusmala dengan No Kartu BPJS 00015404753288, faskes tingkat pertama dr Renaldy akhirnya dioperasi. Iapun langsung dipasang 2 ring atau stent ukuran 2,75/18mm dan 2,50/15mm dibagian pembuluh darah jantung.

“Penanganannya cepat, masuk ruang operasi pukul 11.00wib sampai pukul 12.30wib, saat operasi tidak dibius total hanya dilukai pada lengan kanan, kemudian dipasang ring jantung lalu dikasih obat untuk 1 bulan. Setiap bulan harus kontrol sekaligus untuk mendapatkan obat, Alhamdulillah sekarang sudah ada layanan antrian online mobile JKN dan system rujukan online, jadi makin mudah untuk berobat. Kata dr Ferry saya terkena penyakit jantung koroner atau penyumbatan aliran darah pada jantung. Penyebabnya hipertensi dan kolesterol. Untung saya cepat diantarkan ke Graha RS Moehammad Hoesin, kalau terlambat sedikit nyawa bisa melayang,”kata Rusmala

BACA JUGA INI:   9 Juta'an Penerima JKN Dihapus, Uangnya Untuk Kereta Cepat

Saat berobat dirinya menggunakan JKN-KIS ‘sakti’ kelas III, pasien dilayani dengan baik, 0bat-obatanya sama seperti kelas I hanya kamar yang berbeda. “Untung berobat menggunakan JKN-KIS ‘sakti’ jadi gratis. Coba kalau bayar sendiri,menjual rumahpun masih kurang biayanya untuk berobat dan operasi. Kalau 1 ring jantung biaya sampai Rp150jutaan, kalau 2 ring sudah hampir Rp300jutaan. Belum lagi biaya berobat jalan, biaya dokternya. Alhamdulillah Allah SWT sudah selamatkan, dioperasi oleh dokter terbaik dan ditanggung biayanya JKN-KIS melalui BPJS Kesehatan,”jelas Rusmala, Minggu (21/8/2022)

Berkali-kali ia memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT dan pemerintah yang meringankan beban melalui JKN-KIS. Ia selalu rajin membayar iuran JKN-KIS untuk kelas III, setiap bulan Rp70ribu untuk dua orang. “Kalau tidak ada JKN-KIS darimana uang Rp2jutaan untuk membeli obat dan periksa ke dokter setiap bulan. Alhamdulillah karena JKN-KIS, nyawa selamat dan rumahpun tak melayang. Kesempatan hidup kedua, digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT,”ujarnya. Sangking ‘saktinya’ JKN-KIS, ia juga menggunakan kartu tersebut untuk berobat di RS Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta pada 12 April lalu. “Saya checkup di Purwakarta, alhamdulillah JKN-KIS bisa digunakan. Dilayani dr Evi Fatimah, pelayanannya bagus, direkam jantung, diberikan obat,untuk satu bulan,”ujar Rusmala

63C8064E C30E 43B3 8A36 8CC2F101FE5F
Sumiati binti H Dahlan (53) pasien jantung koroner yang merasakan manfaat JKN-KIS ‘sakti’ karena bisa menyelamatkan nyawa dan hartanya dari tingginya biaya berobat

Senada Rusmala, Sumiati (53) binti H Dahlan warga Jalan Sentosa Lorong Mega Mendung RT 30 No 1381 Kecamatan Plaju, juga merasakan manfaat luar biasa menggunakan JKN-KIS. Ia adalah ibu rumahtangga, suaminya Ibnu Sarif (55) hanya sekuriti di perusahaan swasta. Tahun 2015 ia terkena gejala jantung koroner. Awalnya ia merasakan tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, dada sakit dan nyeri, akhinya sang suami membawanya ke RSRK Charitas untuk berobat. Iapun membayar Rp1,5juta untuk obat dan pemeriksaan dokter

BACA JUGA INI:   Kisah Bahagia Pasien Covid-19 RS Siloam, Berhasil Lahirkan Bayi Lewat Operasi Caesar

Penghasilan suami yang hanya Rp4juta per bulan dan harus menghidupi dua orang anak yang tengah menempuh kuliah, membuatnya berat jika terus-terusan mengeluarkan biaya untuk berobat. Akhirnya pertengahan 2015 iapun berobat ke Graha RS Moehammad Hoesin Palembang. Dilayani oleh dr Ferry Unizar, Sp.PD, KKV, Finasim untuk diperiksa kesehatan jantungnya. Ternyata ia menderita penyakit jantung koroner. Beruntung penyumbatan jantung hanya 30persen,jantung hanya ‘ditembak’ CAT untuk melunturkan lemak. “Alhamdulillah saya tidak lagi merasakan jantung berdebar, keringat dingin hanya saja harus rutin periksa setiap bulan ke dr Rusdi di RS Pertamina, kalau mau eho atau treatment harus ke RS Moehammad Hoesin. Setiap bulan diberi obat untuk tensi darah, pengencer darah klopidogren, aptaptor statin kolesterol, isorbit obat jantung untuk dibawah lidah ketika mendapatkan serangan, obat tensi ke jantung dan sebagainya. Semuanya gratis karena menggunakan kartu ‘sakti’ dari BPJS Kesehatan. Saya ajak teman, tetangga, saudara untuk memiliki JKN-KIS,”ujarnya.

Menurutnya setiap bulan iuran JKN-KIS kelas I dibayarkan oleh perusahaan tempat suaminya bekerja. Beberapa tahun lagi suaminya pensiun, keluarga tersebut tetap akan membayar iuran JKN-KIS dan beralih ke kelas III. “Tidak ada JKN-KIS maka kita bisa mati karena tidak bisa berobat. Bahkan jika kita ingin menjual rumahpun masih tidak cukup, karena tingginya biaya berobat. Untung ada JKN-KIS, nyawa selamat rumah tak melayang. Pelayanannya memuaskan, dari kelas I,II,III obat-obatannya berkualitas. Ayo semua masyarakat daftarkan diri, bayarlah iuran JKN-KIS tepat waktu, karena sangat besar manfaatnya bagi kita semua,”ajak Sumiati

1FF53F28 6E0C 4716 A5B9 43C0525899F5
Dokter Penyakit Dalam (Kardiovaskular) dr Ferry Unizar, Sp.PD, KKV, Finasim Graha RS Moehammad Hoesin Palembang

Dokter Penyakit Dalam (Kardiovaskular) dr Ferry Unizar, Sp.PD, KKV, Finasim RS Moehammad Hoesin Palembang mengatakan pemicu utama penyakit jantung koroner karena gaya hidup, rokok, menejemen stress buruk, pola makan yang tidak sehat. Kondisi ini terjadi karena penyumbatan dinding nadi koroner, endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung terganggu. “Untungnya pasien Rusmala dan Sumiati saat berobat menggunakan JKN-KIS, kalau tidak ratusan juta biayanya. Alhamdulillah Allah Maha Besar, dokter memberikan pengobatan, JKN-KIS memberikan pembiayaan. Pasien rawat inap dan rawat jalan disini lebih dari 90persen menggunakan JKN-KIS. Rata-rata rumahsakit di Palembang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk mengcover biaya berobat pasien,”katanya

BACA JUGA INI:   Wapres RI Ma'ruf Amin Berikan Penghargaan UHC Awards kepada 493 Kepala Daerah
Kabid SDM BPJS Kesehatan KC Palembang Hendra Kurniawan
Kabid SDM BPJS Kesehatan KC Palembang Hendra Kurniawan

Kabid SDM BPJS Kesehatan KC Palembang Hendra Kurniawan mengatakan sangat mengapresiasi masyarakat yang merasakan manfaat dan pentingnya berobat menggunakan JKN-KIS. Dikatakan Hendra, JKN-KIS menganut sistem gotong royong. Iuran yang selama ini dibayarkan tidak terpakai atau tidak diklaim, maka digunakan subsidi silang untuk membantu peserta JKN-KIS lainnya. Peserta yang membayar iuran berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Sakit atau tidak, kepesertaan JKN-KIS tetap berlaku. Sampai saat ini total peserta JKN-KIS di Palembang sebanyak 1.686.440 orang,dari total penduduk sebanyak 1.704.538 orang artinya 98,94persen sebagai anggota JKN-KIS

133B9271 6861 4D16 A4E1 5CB35F9C894C
Anggota DPRD Kota Palembang Pomi Wijaya

Dijelaskan Hendra, untuk peserta yang tergolong fakir miskin (PBI) yang dibiayai APBN sebanyak 541.548orang, peserta yang dibiayai APBD 277.946orang sehingga total PBI APBN dan APBD sebanyak 819.494orang, sementara untuk peserta Non PBI sebanyak 866.946orang yang terdiri dari peserta penerima upah (PPU) 545.347orang, peserta bukan karena upah (PBPU) 279.325orang, bukan pekerja (BP) 42.274orang.

Anggota DPRD Palembang Pomi Wijaya mengatakan pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat berobat menggunakan JKN-KIS, tidak mampu iuran digratiskan.

Walikota Palembang Harnojoyo
Walikota Palembang Harnojoyo

Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan masyarakat sangat faham pentingnya memiliki JKN-KIS. ” Ada 155 penyakit termasuk jantung, yang ditanggung berobatnya oleh JKN-KIS. Warga yang tidak mampu membayar iuran ditanggung APBD Pemkot Palembang, kita targetkan 100persen masyarakat tercover JKN-KIS,”ujarnya. [Henny Primasari]

lion parcel