Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2022: Peringkat 110, Setara Gambia dan Malawi
Penurunan poin itu membuat peringkat Indonesia menjadi turun dari 96 ke 110. Dengan skor 38, Indonesia setara dengan Bosnia Herzegovina, Gambia, Malawi, Nepal, dan Sierra Leone.
Wawan menambahkan, Indonesia sempat naik IPK-nya hingga 2021 meski pelan.
“Sampai dengan tahun 2021 terjadi dinamika naik dan turun stagnan, kalau kita tarik garis regresinya itu sekitar 0,9 itu artinya, we’re improve but snail, kita ada perbaikan tapi seperti bekicot jalannya, pelan sekali,” kata dia.
Namun kini kembali turun di 2022. Bahkan penurunannya disebut merupakan yang terburuk sejak reformasi.
TII Sebut Jebloknya IPK RI 2022 Bukti Strategi dalam Revisi UU KPK Tak Jalan
Menurut Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII), J Danang Widoyoko, turun drastisnya skor CPI Indonesia tahun 2022 ini membuktikan bahwa strategi dan program pemberantasan tidak efektif.
“Revisi UU KPK pada tahun 2019 sesungguhnya merupakan perubahan strategi pemerintah untuk mengurangi penegakan hukum dan menggeser ke pencegahan korupsi,” kata Danang dalam keterangannya, Selasa (31/1).
“Berbagai program pemberantasan korupsi dalam pelayanan publik dan pelayanan bisnis, seperti digitalisasi pelayanan publik dan bahkan UU Cipta Kerja diklaim sebagai strategi besar untuk memberantas korupsi melalui pencegahan,” sambung dia.
Tetapi merosotnya skor CPI (IPK) menunjukkan strategi tersebut tidak berjalan.
-Danang Widoyoko.
Danang mengatakan, ada tiga sumber indikator yang mengalami penurunan skor dalam perhitungan IPK. Yakni PRS yang merosot 13 poin, IMD World Competitiveness Yearbook yang turun 5 poin, dan PERC Asia yang turun sebesar 3 poin.
Tiga sumber data mengalami stagnasi, yakni Global Insight, Bertelsmann Transformation Index dan Economist Intelligence Unit.