Pasang Iklan Murah Disini
Pasang Iklan Murah Disini
Berita  

Sosialisasi Perlindungan Anak Dan Gerakan Sayang Ibu dari Dinas P3AKB Di TMMD Bojonegoro

BOJONEGORO – Guna menunjang Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke 110 Kodim 0813 Bojonegoro, bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bojonegoro (P3AKB) yang bertempat di Balai Desa Ngrancang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang dihadiri oleh Marniati selaku Kasi PHPA dan Silviana Selaku Kasi PUG DP3AKB.

Dalam kegiatan ini dilakukan pemutaran film yang menggambarkan tentang perlindungan anak, yang saat ini setting terjadi adanya kekerasan terhadap anak anak, sehingga dengan sosialisasi kegiatan ini diharapkan adanya perlindungan anak berbasis terpadu.

Dalam sambutannya, Marniati mengungkapkan bahwa perlindungan anak sangat penting. Dirinya berharap agar kegiatan-kegiatan terkait anak terus digalakkan. Merupakan upaya penguatan kapasitas bagi Kader/ Aktivis perlindungan anak pada khususnya dan seluruh elemen masyarakat dan sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak.

BACA JUGA INI:   Kunjungi TMMD Bojonegoro, Irjenad Berikan Arahan Kepala Desa Ngrancang

“Melalui Sosialisasi terkait perlindungan anak dan pemutaran film ini diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan pada anak dengan mengubah norma sosial dan praktik budaya yang menerima, membenarkan atau mengabaikan kekerasan, membangun sistem pada tingkat komunitas dan keluarga,” terang Mariati.

Dilanjutkan juga untuk pengasuhan yang mendukung relasi yang aman untuk mencegah kekerasan dan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menanggapi kekerasan terhadap anak dengan melakukan jejaring dengan lembaga layanan perlindungan anak yang tersedia.

Sementara itu, Silviana dihadapan para Warga yang hadir di Balai Desa Ngrancang, menjelaskan tentang Gerakan Sayang Ibu (GSI) merupakan salah satu upaya yang telah dilaksanakan dan menjadi gerakan nasional sejak tahun 1996, “Namun dalam perkembangannya gerakan ini perlu ditingkatkan kembali baik kepedulian maupun tanggung jawab masyarakat, baik lembaga, swasta dan pemerintah,” Ujar Silviana.

BACA JUGA INI:   Jalur Sungai Alternatif Pilihan Satgas

Oleh sebab itu Sosialisaai Pedoman Gerakan Sayang Ibu ini perlu sigalakkan kembali dalam upaya peningkatan kualitas hidup perempuan melalui percepatan penurunan AKI (angka Kematian Ibu).

Peningkatan kembali terhadap Gerakan Sayang Ibu, diharapkan masing-masing institusi dapat mengambil peran aktif sesuai tugas dan fungsinya demi menyukseskan penurunan AKI.

Sementara itu, Komandan SSk Satgas TMMD ke 110, Lettu CKM Suroto yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga menyampaikan agar peran serta masyarakat dalam hal perlindungan anak dan menurunkan angka kematian Ibu saat melahirkan sangat penting sekali.

Karena masyarakat yang selalu dan bertempat ditengah tengah setiap peristiwa apalagi mengetahui setiap akar permasalah yang terjadi. “Sehingga peran masyarakat sangat penting terkait adanya kekerasan kepada anak yang seharusnya mendapatkan perhatian banyak orang agar hal ini tidak timbul dan menyebabkan persoalan yang dapat menjadikan trauma anak,” papar Lettu CKM Suroto.

BACA JUGA INI:   Perbaikan Jalan Aspal jatimulyo TMMD Bojonegoro Capai 90 Persen

Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat memahami dna mengerti akan pentingnya terhadap peran peran yang seharusnya bisa dilakukan untuk membantu dan memberikan perlindungan antar masyarakat khususnya anak. (Pendim 0813)