Pengeboran lapangan Temelat Untuk Genjot Produksi Migas
Palembang , Extranews — SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Indonesia (Medco E&P) akan mengoptimalkan lapangan pengeboran Temelat, di Lahat.
Menambah sumur sumur pengilangan tujuannya, terus berupaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam upaya memenuhi kebutuhan energi nasional.
Salah satu tugas pemerintah yang dilakukan oleh SKK Migas bersama mitra kerja pemerintah; KKKS Medco E&P Indonesia adalah dengan melakukan pengeboran sumur migas di Lapangan Temelat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Persiapan pengeboran yang hari ini ditinjau langsung oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) pada Minggu (17/11).
Dari data yang direlease yang sebelumnya terkait dengan produksi minyak.Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat empat besar kontraktor migas utama mampu mencapai target pruduksi minta dalam rencana kerja dan anggaran (Work Plan and Budgeting) 2019. Keempat kontraktor tersebut adalah Chevron Pacific Indonesia, ExxonMobil, Pertamina, dan Petrochina.
Hingga 31 Agustus 2019, Chevron Pacific Indonesia yang mengelola Blok Rokan mencatatkan realisasi produksi minyak sebesar 197 ribu barel minyak per hari (bopd) atau 7 ribu bopd lebih banyak dari rencana kerja dan anggaran tahun ini dan target APNB 2019 sebesar 190 ribu bopd.
Kemudian, ExxonMobil Cepu Ltd di Blok Cepu mencatatkan realisasi produksi minyak sebesar 220 ribu bopd, sekitar 6 ribu bopd di atas anggaran WP&B 2019. Realisasi produksi tersebut mencapai 4 ribu bopd lebih besar dari target APBN 2019 sebesar 216 ribu bopd.
Berikutnya, Pertamina di Blok Sanga-Sanga yang mencatatkan realisasi produksi sebesar 10 ribu bopd, atau 1 ribu bopd di atas anggaran WP&B 2019. Meskipun begitu, Pertamina Hulu Sanga-Sanga belum mampu mencapai target APBN 2019 yang berkisar di angka 12 ribu bopd.
Sementara itu, Kepala Divisi Manajemen Proyek Bidang Pengendalian Operasi SKK Migas Luky Agung Yusgiantoro mengunjungi Lapangan Temelat dan berkomunikasi dengan para pekerja KKKS Medco E&P Indonesia di lapangan. Dia mengingatkan agar dalam beraktivitas selalu mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja serta lindung lingkungan hidup.
“Proyek ini bukti sumbangsih Medco E&P dan SKK Migas serta perusahaan pendukung lainnya kepada Negara karena produksi migas di lapangan Temelat ini nantinya akan digunakan untuk kebutuhan energi domestik. Oleh karena itu, kami berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat agar proyek ini dapat berjalan sesuai rencana,” ujar Luky didamping para pekerja KKKS Medco E&P Indonesia.
Sebagaimana diketahui Pemerintah menggaet KKKS Medco E&P Indonesia sebagai mitra kerja dalam kegiatan hulu migas, “ini adalah kegiatan Pemerintah, Negara berkepentingan untuk memenuhi kebutuhan energi sehingga produksi migas yang dihasilkan SKK Migas dan KKKS Medco E&P Indonesia, dapat dimanfaatkan untuk seluas-luasnya kemakmuran bangsa Indonesia” tutupnya. Rel/fk