Shalat Ied Boleh di Masjid, Namun Tetap Prokes

F8BBFBB3 A25E 46D8 971A DD3DC1D905A0

MUI Sumsel Tetap Anjurkan Sholat Ied Dengan Terapkan Protokes

Palembang, Extranews — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Selatan (Sumsel) Mengeluarkan Maklumat MUI Sumsel Nomor 002/MUI-SS/V/2021 Menyambut Hari Raya Idul fitri 1442 H.
Maklumat itu dikeluarkan mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: SE. 04 Tahun 2021 tentang Perubahan Surat Edaran Nomor: SE. 03 Tahun 2021 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri tahun 1442 Hijriyah/2021, Fatwa MUI Pusat No 24 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah di Bulan Ramadhan dan Syawal 1442 H.

98A3C230 C2E0 4A00 8B65 D325930C6A60

Berdasarkan Fatwa MUI tersebut, dalam Point E Nomor 6 halaman 17 disebutkan ”Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H dapat dilaksanakan di masjid atau lapangan terbuka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat, kecuali jika perkembangan Covid-19 semakin negatif (mengalami peningkatan) berdasarkan pengumuman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk seluruh wilayah negeri atau pemerintah daerah di daerahnya masing-masing”.
Tak hanya itu, Maklumat itu dikeluarkan berdasarkan Imbauan Dewan Pimpinan MUI Provinsi Sumsel dan Rapat Dewan Pimpinan MUI Provinsi Sumsel.
Maklumat tersebut ditandatangani oleh Ketua Komisi Fatwa MUI Sumsel KH Amin Dimyati Hamzah SH, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sumsel Drs KH Isa Anshari MLc MHum, Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Sumsel Provinsi Sumsel Prof Dr KH Aflatun Muchtar MA dan Sekretaris Umum KH Ayik Farid Alaydrus, Rabu (5/5) di Palembang.
“Pertama yang harus diketahui, kita ini atas nama MUI Provinsi Sumatra Selatan. meliputi 17 kabupaten/kota. Nah, yang berkaitan dengan salat Ied, tentu saja MUI tetap menganjurkan Salat Ied, karena selama ini kita salat tarawih jalan semua kan?. Tetapi dalam kondisi tertentu, MUI Kabupaten/kota harus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Sumsel Provinsi Sumsel Prof Dr KH Aflatun Muchtar MA saat dihubungi via telepon, Kamis (6/5) malam.

BACA JUGA INI:   Satgas TMMD Bojonegoro Kebut Pengecatan Bangunan Gedung SD Ngrancang

Ia juga menambahkan, ketika situasi kondisi memungkinkan, salat Ied tentu saja bisa dilakukan. “Ini setahun sekali kan? maka kita menekankan agar diperketat protokol kesehatan (prokes), seperti jaraknya harus jelas, disediakan air tempat mencuci tangan, membawa sajadah sendiri, dan tidak bersalaman,” ujar dia.
“Ini kan perintah agama. Ketika tidak ada masalah yang menghalang, maka kita tetap salat. Dengan kondisi sekarang, maka kita harus memperketat protokol kesehatan. Kan tidak semuanya zona merah. Untuk itu di poin keempat dalam Maklumat tersebut, MUI kota/kabupaten agar berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 di daerah masing-masing terkait dengan penularan Covid-19,” tambah dia.
Aflatun mengatakan maklumat itu sudah dikirimkan ke pengurus MUI kabupaten/kota di Sumatra Selatan. Ia berharap MUI di 17 kabupaten/kota segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 dan Dewan Masjid di wilayah masing-masing.
“Kita berhaap Ketua MUI Kota/kabupaten berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, sehingga mempunyai satu kesatuan paham,” kata dia.
Ketua Umum MUI Sumsel itu juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan takbir keliling jelang Idulfitri 1442 H. “Tapi kalau dalam masjid, atau musala kenapa tidak? itu untuk syiar Islam. Misalnya dia di masjid sendiri sambil baca takbir, tahmid, tahlil. Sesuai dengan anjuran, agar jangan melakukan takbir keliling kota,” tegasnya.
Ia berharap yang akan melaksanakan salat Idulfitri nanti akan mendapatkan berkah dan ridha Allah, dan berharap tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

BACA JUGA INI:   Jasa Marga dan PTBA Lanjutkan Kolaborasi Pengembangan PLTS di Jalan Tol

 

“Tahun lalu kan Slat Ied tidak ada kan, banyak di rumah. Mereka itu rindu sekali. Kita lihat tarawih jalan terus tetap dengan mengedepankan protokes, ya, hasil pertemuan kemarin dengan Gugus Tugas Covid-19 Nasional, yang merah itu kan Palembang, Prabumulih dan Baturaja. Tapi kan dalam minggu ini belum tentu. Mudah-mudahan bisa hilang. Maklumat ini dikeluarkan, agar keinginan masyarakat untuk melaksanakan salat Ied bisa terkabut,” kata Aflatun.

Berikut Isi Maklumat Dewan Pimpinan MUI Provinsi Sumsel menyambut Hari Raya Idulfitri 1442 H:
Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa amaliyah Ramadhan seperti shalat rawatib, shalat tarawih, buka bersama, tausiah dan qiyamullail telah berjalan dan dilaksanakan sebagaimana biasa dengan melaksanakan protokol kesehatan.
Berdasarkan perhitungan Hisabiyah 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2021 M, akan tetapi kepastian 1 Syawal 1442 H merujuk keputusan Sidang Itsbat Kementerian Agama Republlik Indonesia.
Shalat Idul Fitri sangat disunnahkan untuk dilaksanakan secara berjama’ah di tanah lapang, masjid, mushalla dan tempat lainnya dengan memperketat protokol kesehatan. Umat Islam disunnahkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan menggemakan takbir, tahlil dan tahmid.
MUI kota/kabupaten agar berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 di daerah masing-masing terkait dengan penularan Covid-19.
Pelaksanaan ibadah shalat Idul fitri disesuaikan dengan keadaan dan durasi kutbah ke 1 dan 2 maksimal 20 menit.
Disarankan untuk membaca qunut nazilah pada rekaat kedua pada shalat Idul Fitri 1442 H.

BACA JUGA INI:   DPRD Semarang dan Belitung Kunker ke DPRD Ogan Ilir

Sementara itu saat dihubungi Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM Selasa 11/05/2021 melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi MM menghimbau kepada masyarakat Sumsel walau diperbolehkan malaksanakan Sholat Iedul Fitri dimasjid atau ditanah lapang namun kita mengharapkan harus waspada taati prokes dengan mencuci tangan dengan sabun,menjaga jarak ,memakai masker ,tidak berkerumun,menghindari mobilitas masyarakat,serta kalau melaksanakan ibadah dimasjid atau ditanah lepang tetap membawah sajadah dari rumah dan kami mengimbau kepada panitia penyelenggara Sholat idul Fitri untuk koordinasi dengan Gugus Tugas penanggulangan Covid 19 setempat ,upayakan jangan salaman bersentuhan ataupun cipika cipiki,sayangilah anak isteri dan keluarga anda ‘tukas
Kombes Pol Supriadi MM.