Setelah Emas Asean Games, Indra Sjafri Tak Mau Lagi Kehilangan Momentum
BAK ketemu artis idola, saat jumpa Indra Sjafri. Sang pelatih sepakbola Indonesia yang telah menyihir ratusan juta pasang mata rakyat Indonesia.
Indra Sjafri, pada Sabtu, 17 Juni 2023, hadir di Hall Dewan Pers sebagai salah satu pembicara dalam tajuk diskusi ‘Silaturahmi Nasional Stakeholders Olahraga dan pengurus PWI se-Indonesia,’.
Acara yang dimoderatori oleh wartawan olahraga senior Nigara, menjadi cerita berbagai kisah dalam capaian prestasi olahraga di Tanah Air.
Keberhasilan Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri membawa Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas di SEA Games 2023 sukses mencuri perhatian publik. Terlebih, Ia berhasil mengakhiri penantian 32 tahun Indonesia untuk meraih emas di cabang sepak bola ajang olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara, SEA Games.
Indonesia mampu mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 dalam laga final yang berlangsung di Olympic Stadium, Phnom Penh, pada Selasa (16/5).
Indra menyebut perolehan medali emas ini sebagai momentum kebangkitan sepak bola Tanah Air.
Dia berharap kemenangan ini menjadi pengobat duka ketika kita tidak jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Kiprah Uda Indra di dunia sepak bola tidak perlu diragukan lagi. Pria kelahiran Lubuk Nyiur, Sumatera Barat ini pernah bermain untuk klub PSP Padang sebelum menjadi pelatih. Ia juga pernah melatih sejumlah klub sepak bola Indonesia. Di antaranya Bali United dan Barito Putera.
Bukan hanya SEA Games 2023, Indra juga menjadi pelatih pertama yang membawa Timnas Indonesia U-19 meraih gelar juara Piala AFF pada 2013.
Ia dikenal sebagai sosok pelatih yang jeli dalam memilih pemain serta meracik strategi. Hal itu dibuktikan dengan kiprah Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas dkk pada 2013 silam.
Kini, Indra Sjafri kembali berhasil membawa tim Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas dalam ajang SEA Games 2023. Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 (2-2).
Acara yang dimoderatori oleh Wartawan senior olahraga Nigara, memberikan waktu baginya untuk mengemukakan rasa kemenangan timnas.
Indra Sjafri pun menceritakan kaitan topik menuju pentas dunia. Indra dari hati yang paling dalam berbicara secara organisasi yang sering merugikan kemajuan olahraga.
Menurut Indra mengurus organisasi sepakbola PSSI dibutuhkan nasionalisme dan leadershif.
Sebagai pelatih pernah Indra tidak digaji, hanya komitmen dan integritas yang membuatnya tetap bertahan berada di sepakbola Indonesia.
Untuk memanfaatkan momentum menuju sepakbola dunia, menurut Indra ada lima pilar yang mesti dilakukan secara standar.
Di depan para wartawan secara nasional dan Ario Bimo Nandito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Indra menyampaikan pilar pertama yaitu pengadaan infrastruktur.
Kaitan infrastruktur ini bukan menghadirkan stadion yang mewah tapi cukup lapangan sepakbola yang dibangun dan ada di setiap desa di Indonesia.
“Dengan lapangan sepakbola di masing masing desa akan memberikan dampak dalam memunculkan bibit pemain sepakbola,” ujar Indra yang selalu berburu pemain hingga pelosok desa.
Kedua, adalah pemantapan kurikulum atau materi untuk latihan sepakbola ala Indonesia. Cara bermain dari orang Indonesia dengan kekuatan Indonesia. “Tidak bisa dilaksanakan orang Indonesia bermain dengan cara Eropa,” ujar Indra.
Anak anak Indonesia akan merasa nyaman dengan cara bermain ala Indonesia.
Menurut Indra, Filanesia adalah filosofi yang dianggap paling cocok menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia, baik untuk pembinaan usia dini sampai profesional dari segi individu maupun tim.
Filanesia dipilih melalui berbagai pertimbangan. Utamanya, dengan memperhatikan kelebihan-kelebihan pemain Indonesia seperti cepat, lincah, dan unggul dalam permainan satu lawan satu.
Pertimbangan lainnya yakni menyesuaikan dari segi geografis, kultur, dan sosiologis masyarakat Indonesia. Secara geografis, Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang memiliki iklim tropis.
Secara kultur dan sosiologis, masyarakat Indonesia menjunjung tinggi hierarki. Dengan kata lain, keberadaan role model yang bisa dijadikan teladan dan patron dalam tim sepak bola dinilai penting.
Pertimbangan terakhir adalah tuntutan sepak bola di level tinggi. Dari sini, Indonesia memilih cara bermain attack-transisi-defence. Sepak bola proaktif pun menjadi pilihan.
Tujuan bermain secara Filanesia tak lain memenangi setiap pertandingan. Istilah yang dipakai yakni perbanyak gol dan perkecil kebobolan.
Setelah memiliki filosofi sepakbola, pilar ketiga adalah pelatih. Dengan terus memperbanyak dan kualutas dan kapasitas pelatih salah pilar penting mendorong memajukan sepakbola. Pilar keeempat yaitu pemain dengan bekerja keras mencari bibit bibit pemain hingga pelosok desa.
“Indra kebih suka mendapatkan bibit pemain dari desa, karena lebih banyak bergerak sedangkan anak-anak di kota kurang gerak jika dibanding anak anak desa,” ujar Indra yang tidak segan-segan datang ke desa desa.
Pilar kemampatan adalah kompetisi. Hal inilah yang merupakan ujian dan tahapan monitor perkembangan pemain. “Kompetisi adalah tahapan ujian bagi pemain,” tutur Indra. Firko