Dalam orasinya, Dharma antara lain bicara penjajahan neo kolonialisme. Dia menyebut Indonesia belum benar-benar merdeka. “Secara de jure kita sudah diakui United Nations (PBB). Tapi secara de facto belum (merdeka),” katanya dengan intonasi berapi-api.
Dharma juga mengungkit utang Indonesia yang bertumpuk-tumpuk. Semakin lama, Indonesia semakin tersandera utang luar negeri yang berbahaya bagi masa depan negara.
Dia juga bicara gelar-gelar akademik yang diadopsi dari Barat. “Kita dibikin seolah-olah bangga dengan gelar kita. Padahal, gelar itu sebenarnya mendungu-dungukan kita karena ketika bicara tentang logi, logos, itu asal katanya dari Yunani. Itu artinya apa? Dungu!”
“Jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Rocky Gerung sebenarnya tepat sekali,” tegasnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Mantan wakil kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) itu juga menyebut, apa yang terjadi di Indonesia saat ini adalah konsep intelijen. “Buat masalah, ciptakan reaksi, dan berikan solusi,” bebernya.
Membahas Negara yang di jajah oleh elit global dari dulu hingga saat ini. pic.twitter.com/rZxKqg98Zu
— Truth Fighter (@AriesTruss) August 18, 2023
Sosok Dharma Pongrekun
Dharma Pongrekun dikenal karena berani berpendapat di depan publik. Salah satunya terkait Covid-19. Dharma pernah menyebut, Covid-19 hanyalah konspirasi para elite global yang memiliki kepentingan besar.
Hal ini beberapa kali ia sampaikannya, baik dalam akun channel youtubenya maupun saat diwawancara.
Saat diwawancara Helmi Yahya, Dharma mengatakan begitu banyak contoh kejadian yang terkait dengan konspirasi elite global. Situasi itu hanyalah penggiringan penggunaan produk-produk tertentu. Ia mencontohkan, ketika Covid datang, semua berlomba-lomba menggunakan zoom dan produk IT lainya. Belum lagi hal-hal lain yang lebih besar yang tiba-tiba jadi kebutuhan.
Pandemi, kata Komjen Dharma, juga memaksa satu sama lain jadi menjaga jarak. Padahal, manusia hakikatnya manusia gathering, suka bergandengan tangan, bersosialisasi. “Ada juga upaya menjauhkan manusia dengan Tuhan karena ada larangan umat melakukan ibadah di rumah Tuhannya,” lanjutnya lagi.
Komjen Dharma juga diketahui memiliki pemikiran yang kuat terkait kehidupan berbangsa. Komjen Dharma merupakan seorang perwira tinggi di tubuh Polri. Saat ini ia melamar sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri. (*)