Selain Perdana di Sumatera, PALI Gelar Sayembara Desain Batik, Jurinya Ahli Batik Nasional
PALI, Extranews – Sebagai bentuk kepedulian Orang Nomor Satu di Bumi Serepat Serasan Asgiato dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten PALI Dwi Septaria SE yang ingin sekali mengintegrasikan nilai-nilai sejarah, budaya, dan ekonomi ke dalam satu gerakan kreatif berbasis lokal.
Sehingga Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui Dinas Koperasi dan UKM menggelar Sayembara Desain Motif Batik Khas PALI yang mengangkat kekayaan lokal sebagai inspirasi utama. Sayembara ini mengusung tema “Ragam Hias Relief Candi Bumi Ayu dan Pumping Unit Kabupaten PALI”, dengan tujuan menjadikan PALI sebagai pusat pengembangan batik dan pewarna alami di Sumatera.
Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten PALI, Raden Abdurrohman, menyebutkan bahwa sayembara ini diikuti oleh 85 peserta dari berbagai daerah di Sumatera Selatan, yakni Palembang, Musi Banyuasin, Muara Enim, OKU Selatan, Lahat, Banyuasin, dan PALI sendiri.
“Tujuan utama sayembara ini bukan hanya mencari desain terbaik, tapi juga mengangkat identitas kultural PALI melalui wastra, mengenalkan potensi wisata Candi Bumiayu, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat melalui seni membatik,” ujarnya.
Sayembara berlangsung sejak 27 Maret hingga 30 April 2025. Para pemenang akan diumumkan pada 20 Mei 2025. Untuk menjaga kualitas dan objektivitas, dewan juri terdiri dari tokoh-tokoh wastra Nasional dan regional, yaitu, Zahir Widadi merupakan Ahli Batik Nasional, Zainul Bahri merupakan Ahli Batik Sumatera dan Melayu dan Ilham merupakan Penggiat Wastra Sumatera Selatan.
Total hadiah yang disiapkan sebesar Rp28,5 juta dengan rincian sebagai berikut, Juara I: Rp10.000.000, Juara II: Rp7.500.000, Juara III: Rp5.000.000, Juara IV: Rp3.500.000 dan Juara V: Rp2.500.000
Konsep besar dari sayembara ini merupakan inisiatif langsung dari Bupati PALI, Asgianto, ST., bersama Ketua TP PKK Kabupaten PALI, Dwi Septaria, SE., yang ingin sekali mengintegrasikan nilai-nilai sejarah, budaya, dan ekonomi ke dalam satu gerakan kreatif berbasis lokal.
“Ini bukan sekadar lomba desain. Ini adalah langkah awal menjadikan batik PALI sebagai ikon baru Sumatera Selatan kedepannya, apa lagi hadiah yang di siapkan bapak Bupati dan ibu bupati luar biasa besar, ini merupakan bentuk keseriusan beliau yang ingin sekali mengintegrasikan nilai-nilai sejarah, budaya, dan ekonomi ke dalam satu gerakan kreatif berbasis lokal.” Tutup Rohman. (Red)