SANGGAR DINDA BESTARI KEMBALI MENGANGKAT WORKSHOP TARI RODAT DALAM SEPEKAN WORKSHOP UNTUK KESEKIAN KALINYA
Palembang, Extranews —- Sepekan Workshop yang dihelat oleh Yayasan Dinda Bestari di Transmart jalan Radial ditutup dengan workshop Tari Rodat (8/5)
Kata Nurdin S. Pd. M.Sn, founder Yayasan Dinda Bestari, Tari Rodat Palembang adalah tarian tradisional yang bernafaskan Islam dan berkembang seiring dengan masuknya agama Islam di Palembang.
“Awalnya, tarian ini sering digunakan untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam. Tari rodat tak dapat dipisahkan dengan lagu-lagu yang berisi syair-syair pujian kepada Allah SWT dan Rasul-Nya,” jelas Nurdin yang juga menjadi pemateri workshop Rodat.
Nurdin menambahkan, oleh karena itu, pada hari terakhir ini, sepekan workshop Dinda Bestari ingin lebih jauh mengenalkan tari tradisional rodat yang pada tahun 1990-an ke bawah sering ditampilkan di kampung-kampung Palembang dalam kegiatan hajatan warga.
Selain Nurdin, pemateri worshop rodat adalah Efita Elvandari, M. Sn. yang merupakan seorang dosen seni tari di Univeritas PGRI.
Efita menyatakan antusiasnya dilibatkan oleh Yayasan Dinda Bestari dalam Sepekan Workshop.
“Workshop tari rodat ini, sangat bermanfaat bagi pelestarian dan sangat berguna bagi saya yang saat ini sedang menyusun desertasi mengenai tari rodat palembang. Semoga tari rodat dapat kembali diminati oleh generasi muda,” ujar Efita.
Sementara itu, seorang peserta retno guru seni dari MTs Daruul Ulum Pemulutan Ogan Ilir menyatakan bahwa mereka sangat merasa terbant dengan adanya kegiatan spekan workshop ini anak-anak didiknya dapat belajar tari dengan praktisinya langsung difasilitasi tanpa dipungut biaya apapun.
Kegiatan yang didukung oleh program Dana Indonesiana kerja sama dengan LPDP dan Kementerian Kebudayan ini, sebagaimana disampaikan oleh Nurdin, digelar selama empat hari yakni dari tanggal 5 hingga 8 Mei 2025.
Pada hari pertama ini dilaksanakan workshop tari Pendet, hari kedua, workshop Teater Tradisional Dulmuluk, hari ketiga Tari Penguton dan hari keempat tari tradisi rodat Palembang.
Nurdin menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada generasi Z tentang nilai keindahan seni, khususnya seni tradisional yang tak kalah bagusnya dari negara lain.
Selain Dana Indonesiana, LPDP dan Kementerian Kebudayaan, kegiatan ini didukung juga oleh lembaga-lembaga mitra seperti Balai Pelestarian Kebudayan Wilayah VI, Disbudpar Provinsi Sumsel, Dinas Pendidikan Kota Palembang, Dewan Kesenian Kota Palembang, Dewan Kesenian Sumsel, Komunitas Seniman Tari Kota Palembang, FKIP PGRI dan Komunitas Budaya Batanghari Sembilan (Kobar 9)