PLN Mengucapkan selamat idul fitri 2025

“Rakyat Mendukung Petisi 100: Makzulkan Presiden Jokowi Segera?!!”

739295 03373118082023 WhatsApp Image 2023 08 09 at 07.43.23 Recovered

 

Diawali dari Jakarta, Petisi 100 Mulai Gaungkan Pemakzulan Presiden Jokowi

 

 

JAKARTA, ExtraNews – Sejumlah tokoh yang tergabung dalam gerakan Petisi 100 mulai menggaungkan desakan pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gerakan yang diinisiasi 100 tokoh nasional dan daerah itu sebelumnya telah menyerahkan Petisi 100 ke Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, 20 Juli 2023 lalu.

Dengan sudah dibacakannya petisi itu, bulan lalu di gedung MPR, ini merupakan gaung pertama yang kita lakukan di Jakarta,” tegas BP Petisi 100, Marwan Batubara, dalam jumpa pers virtual, beberapa saat lalu, Jumat (18/8/2023).

Marwan menegaskan, setelah Jakarta, Petisi 100 juga akan menggaungkan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi di sejumlah kota besar di Indonesia.

“Antara lain Surabaya, Yogyakarta, Solo, Semarang, Medan, dan seterusnya,” kata aktivis senior itu.

Dia juga menegaskan, Petisi 100 mendesak DPR RI, Mahkamah Konstitusi (MK), dan MPR RI, segera merespons tuntutan pemakzulan Jokowi. Sebab, kepala negara dari PDIP itu dinilai tidak becus mengurus negara dan banyak melakukan pelanggaran pidana.

BACA JUGA INI:   Kapan Pengumuman Real Count Pemilu 2024 dari KPU? Ini Jadwal dan Link Aksesnya

“Petisi 100 itu ujungnya menuntut dua hal. Pertama, agar DPR, MK, dan MPR, segera memproses pemakzulan atas Presiden Jokowi, karena memang sudah melanggar banyak hal. Kedua, kita minta penyelenggara negara untuk memulihkan kedaulatan rakyat. Jadi, kata kuncinya agar Pak Jokowi segera diproses pemakzulannya,” pungkasnya.

Turut hadir pada jumpa pers itu, mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, Dosen UNJ sekaligus pentolan aktivis FKSMJ 1998 Ubedillah Badrun, aktivis Ketenagakerjaan Mirah Sumirat, Habib Muchsin Al-Attas, aktivis FKN Abdullah Hehamahua. Hadir juga via Daring, ekonom senior Dr Rizal Ramli.

 

Jika Capres yang Didukung Jokowi Menang, Amien Rais: Indonesia Jadi Komprador China?

Sementara itu, “Apabila bakal Capres yang didukung atau dijagokan Joko Widodo (Jokowi) menang, maka bisa mengancam kedaulatan negara Indonesia di masa mendatang.

Indonesia berpotensi menjadi negara yang tak berdaya dan berada di bawah bayang-bayang China, karena Jokowi sangat dekat dengan negara tirai bambu itu.

BACA JUGA INI:   Rezim Dipegang Jokowi, Waskita Karya 'Berdarah-darah', Utang Bengkak dari Rp 3 Triliun Jadi Rp 84 Triliun

Demikian disampaikan mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, dalam jumpa pers virtual bertajuk “Rakyat Mendukung Petisi 100: Makzulkan Presiden Jokowi Segera!”, Jumat (18/8).

“Jadi Jokowi ini memang betul-betul, kalau kemudian yang ‘jago’ dia itu menang, betul-betul lantas kita dijadikan negara frasa atau kompradornya negara Cina, wassalamualaikum kita-kita ini,” kata Amien Rais.

Jika Capres yang Didukung Jokowi Menang, Amien Rais: Indonesia Jadi Komprador China?

 

Sebelumnya, Amien Rais mendukung gerakan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi yang disuarakan Petisi 100. Dia menilai, Kepala Negara dari PDIP tersebut sangat lihai dalam membohongi rakyat Indonesia.

Karena itu, desakan pemakzulan terhadap Jokowi sudah sewajarnya disuarakan rakyat Indonesia yang tergabung dalam Petisi 100.

“Rezim Jokowi ini memang sangat skill full, sangat smart untuk mengelabui penduduk Indonesia. Seolah-olah Jokowi sudah membuat terobosan-terobosan menjamin masa depan bangsa Indonesia akan lebih cerah berdaulat, merdeka, sesuai arahan dari mukadimah UUD kita,” ujar Ketua Majelis Syuro Partai Ummat ini.

Menurut tokoh Reformasi itu, people power adalah salah satu opsi yang paling memungkinan untuk ditempuh dan Jokowi bisa dimakzulkan. Mengingat, kondisi parlemen telah dikuasai sehingga akan sulit untuk mendukung gerakan pemakzulan ini.

BACA JUGA INI:   Temani Erina Kuliah S2 dan Melahirkan di Pennyslvania, Kaesang Pangarep Menghilang untuk Urus Pindahan ke AS?

“Enggak usah nunggu 2024 kalau bisa sebelum kerusakan makin hancur ya disuruh turun. Memang lantas jalan singkatnya harus people power,” pungkasnya.

Turut hadir saat jumpa pers aktivis Petisi 100 Marwan Batubara, dosen UNJ sekaligus pentolan aktivis FKSMJ 1998 Ubedillah Badrun, aktivis ketenagakerjaan Mirah Sumirat, Habib Muchsin Al-Attas, aktivis FKN Abdullah Hehamahua. Hadir juga melalui daring, ekonom senior Dr Rizal Ramli. (*)

 

 

lion parcel