Produksi Energi Panas Bumi di Lumut Balai, Sumsel Capai 55 MW untuk Tenaga Listrik
Baturaja, Extranews — Pengembangan energi geothermal di Sumsel yang saat ini sudah produksi di area energi Lumut Balai yang berada di antara Muaraenim dan OKU telah mencapai produksi 55 MW untuk tenaga listrik.
Hadi Suranto, GM PT Pertamina Geothermal Energi Lumut Balai, di sela-sela acara UKW PWI Sumsel atas kerja sama dengan Kominfo OKU, Kamis (31/3), menjelaskan, energi geothermal termasuk energi baru dan terbarukan memiliki potensi sekitar 250 MW.
Area energi Lumut Balai, sejak tahun 1994 telah dilakukan survei lokasi. Di Sumsel Lumut Balai, penugasan pemerintah ke Pertamina mengembangkan energi panas bumi. Ada di dekat lokasi juga ada WKP Rantau Dadak.
Proyek lumut balai unit 1 dan 2 memiliki potensi sekitar 250 MW , melalui dana pinjaman dari JICA Loan (Jepang). Mulai berproduksi tahun 2019 setelah dibuka tahun 1993-1994. Unit 1 mulai September 2019.
Produksi unit 1 dijual 55 MW ke PLN menerangi 60 ribu rumah bisa memanfaatkan tenaga listrik ini. Memiliki 31 sumur dari produksi dan ekplorasi yang dikembangkan lumut balai.
Secara nasional penerimaan negara bukan pajak telah diatur melalui pemerintah. Realisasi tahun 2020 hampir Rp 2 triliun secara nasional.
Target dan tujuan energi geothermal panas bumi untuk mengurangi emisi karbon mendukung target net zero emisi. “Pemanfaatan dan pengembangan energi sesuai target dari pemerintah dan dunia, “ jelas Hadi.
Pemanfaatan energi di Lumut Balai, dimana emisi Co2 pembangkit listrik dari panas bumi yang dihasilkan dari PLTP hanya 1,5 persen dari PLTU dan 2,7 persen dari PLTG.
Panas bumi yang memanfaatkan energi terbarukan dan energi bersih tidak mencemari lingkungan.
Sistem energi panas bumi ini mengekstrak panas dari proses dalam bumi yang dapat menjadi energi listrik.
Proses melakukan survei, pengeboran untuk sumur sumur produksi. Jika di lumut Balai antara bagian dari area panas bumi di Indonesi yang saat ini produksi 1.700 sampai 3.000 MW.
Sebaran energi panas bumi di Indonesia, khusus di Sumatera sepanjang bukit barisan ada potensi geothermal. Misalnya di Aceh ada tiga area, di Sumut ada lima area pemanfaatan panas bumi.
Di Sumsel di Lumut Balai dan Rantau Dadap di beberapa kabupaten yaitu OKU, Muaraenim, Lahat dan OKUS.
23 ribu MW potensi energi panas bumi. Baru berproduksi 14 area baru 5 persen yang telah produksi. Termasuk yang Area panas bumi Sumsel tepatnya di Lumut Balai juga sudah produksi.
Menurut Hadi, potensi geothermal di dunia dan Indonesia negara kedua yang mengembangkan energi panas bumi setelah AS.
Pemanfaatan energi panas bumi, baik langsung maupun tidak langsung termasuk untuk tenaga pembangkit listrik. Termasuk produksi hidrogen, ekstraksi material untuk budidaya perikanan, pemandian tempat wisata, penghangat atau pendingin ruangan.
Pemanfaatan langsung geothermal lainnya yaitu agrobisnis, geowisata, co2 metanol, hidrogen, dan ekstraksi material. Firko