PALEMBANG, ExtraNews – Tewasnya wanita dengan julukan Cinderella saat menghadiri pesta musik di Banyuasin, yang merupakan hajatan pernikahan yang digelar di Desa Sukapindah, Kecamatan Rambutan pada Minggu (4/2/2024), sekitar pukul 15.00-17.00 WIB, berbuntut panjang.
Wanita pemilik nama asli Rizka Anisa (29) itu diduga tewas karena overdosis miras dan narkoba. Namun penyebab kematian sebenarnya masih didalami polisi, karena pihak keluarga menolak autopsi.
Rekaman video kejadian tersebut sempat viral di media sosial, dalam video yang terlihat, wanita itu awalnya asyik menikmati musik di tengah pesta. Kemudian tiba-tiba dia tak sadarkan diri hingga harus digotong beberapa orang.
Selain memburu pria berambut pirang, polisi juga memeriksa pihak lain yang terkait. Utamanya pemilik hajatan di mana korban tewas. Menurut polisi, pesta tersebut tidak berizin. Mereka juga dianggap melanggar karena melantunkan musik remix di acara itu.
“Pemilik hajatan itu tidak mendapat izin untuk melangsungkan pesta itu, tapi masih tetap melaksanakannya dari situ saja mereka sudah salah,” kata Dirresnarkoba Polda Sumsel Kombes Dolifar Manurung saat dikonfirmasi, Jumat (8/2/2024).
Soal musik remix, Kombes Dolifar menyebutnya sebagai pelanggaran karena memang ada imbauan Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo agar pesta-pesta tidak memainkan musik remix. Musik ini dianggap mengundang transaksi narkoba.
“Iya kalau tak ada musik remix yang seperti itu kan belum tentu korban ini mau datang jauh-jauh ke sana, itulah kenapa kita larang karena musik semacam itu akan mengundang banyaknya transaksi atau penyalahgunaan narkoba di sekitarnya. Pemilik hajat tak minta izin karena sudah tahu kalau minta izin tidak bakalan diberikan izin,” lanjutnya.
Seperti dalam video beredar, korban hadir di pesta pernikahan itu bersama dengan dua pria. Salah satunya berambut pirang dan sempat berjoget dengan korban.
Polisi pun mendalami keterlibatan pria pirang tersebut. Identitasnya sudah dikantongi. Namun menurut informasi polisi, pria tersebut bukanlah suami korban. Suami korban sendiri dikabarkan sedang bekerja di Bengkulu.
“Informasinya korban memiliki suami dan saat kejadian itu suaminya sedang berada di Bengkulu. Kita belum dapat informasi apakah suaminya sudah pulang atau belum,” ucapnya.
Polisi menduga bahwa pria pirang itulah yang mencekoki korban dengan narkoba. Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengejaran.
“Dugaan kuat memang mengarah ke pria itu, tapi masih kita dalami keterlibatannya. Karena sampai saat ini kita masih mencarinya,” pungkasnya. (Mella)