Pali,Extranews– Banyak warga di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) keluhkan pemadaman listrik yang kerap terjadi akhir – akhir ini.
Aliran listrik di kabupaten Pali berasal dari gardu induk yang berada di daerah yang cukup jauh dari Pali, yaitu di kawasan desa Gunung Magan yang berjarak kurang lebih 80 km dari kabupaten Pali.
Akibat jarak yang jauh tersebut, pemadaman listrik sering terjadi di kabupaten pali.
Bulan lalu, pada saat rapat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati PALI tahun 2018.
Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Ir. H. Heri Amalindo menyampaikan laporan terkait pemadaman listrik yang sering terjadi di Pali ini.
Bahwasannya pemadaman listrik terjadi dikarenakan banyak pohon – pohon tumbang yang memutus kabel – kabel listrik dari PLN.
Lalu kemudian Bupati mengajak masyarakat untuk ikut bekerja sama dengan cara merelakan pemangkasan pohon – pohon yang dapat mengganggu kabel – kabel listrik dari PLN tersebut.
Setelah itu pemadaman listrik berkurang, dalam artian tidak terlalu sering terjadi.
Liastrik hanya mati pada saat turun hujan saja.
Namun, seminggu belakangan ini, terhitung dari hari ke 3 bulan puasa.
Listrik di daerah Pali kembali kumat.
Hal itu menyebabkan banyak masyarakat yang mengadukan masalah ini kepada media untuk memberitakan.
Hal Yang membuat masyarakat geram adalah pemadaman terjadi pada saat sahur dan waktu berbuka puasa.
Oleh sebab itu banyak warga yang keluhkan kinerja PT PLN karena pemadaman kerap terjadi di jam – jam yang terbilang sangat penting untuk masyarakat di bulan puasa ini.
Mereka terpaksa gunakan lilin pada saat memasak sahur.
Dan kembali menggunakan lilin pada saat hendak berbuka puasa.
Hal itu dilakukan dikarenakan lampu di daerah pali selalu mati ketika waktu sahur dan waktu berbuka puasa.
Seperti yang terjadi di salah satu rumah makan lesehan di daerah talang ubi kabupaten pali.
Pada hari kamis (16/05/2019), pemadaman terjadi selama 3 jam lebih pada saat hendak berbuka puasa.
” Pemadaman listrik memang sering terjadi di daerah pali ini.
Apalagi jika hari itu turun hujan, sudah pasti mati lampu disertai sinyal telpon yang juga ikut menghilang ” ungkap Ayu salah seorang pengunjung rumah makan tersebut.
Lalu kemudian ada seorang pengunjung bernama Dedi yang mengadukan masalah terkait pemadaman listrik yang sering terjadi ini kepada media.
” Dari dulu PLN di pali ini tidak pernah berubah walaupun sering bergonta – ganti pimpinan tetap saja seperti itu ” ujarnya.
Beliau juga mengeluhkan terkait matinya lampu ketika turun hujan.
” saya perhatikan setiap kali turun hujan, lampu pasti mati. PLN itu seperti PLTU atau Perusahaan Listrik Takut Ujan” tandasnya.
Keluhan juga disampaikan oleh Joko seorang penjual bakso yang memang sangat membutuhkan lampu untuk berjualan.
” jika saya menggunakan lilin, saya takut tetesan dari lilin itu jatuh kedalam tempat perebusan bakso, ditambah lagi dengan asap dari lilin yang dapat membuat hitam produk saya seperti mie dan yang lainnya” imbuhnya.
Joko juga berpesan kepada pihak terkait untuk dapat memperbaiki masalah ini secepatnya.
” Saya berharap PLN dapat segera memperbaikinya, agar lampu tidak sering mati lagi, terlebih ketika turun hujan ” Pungkasnya.
Dengan adanya aduan – aduan dari masyarakat tersebut, diharapkan kepada PT PLN untuk dapat menyelesaikan masalah ini secepatnya.
Oleh karena kami rakyat, sehingga aspirasi rakyat merupakan aspirasi kami juga, dan keluhan rakya juga menjadi keluhan kami. hy