Pertamina Geothermal Area Lumut Balai Goes To Campus
Palembang, Extranews —- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area LumutBalai bersama SRE Unsri mengadakan webinar yang bertajuk Company Visit PT Pertamina Geothermal Energy dengan tema “Geothermal Potential and Energy Transition in Indonesia”.
Hadi Suranto, General Manager PGE area Lumut Balaidalam kesempatannya sebagai narasumber utama dalamkegiatan ini menyampaikan bahwa Indonesia memilikipotensi energy baru terbarukan berbasis geothermal yang ramah lingkungan, dengan pemanfaatan energy panasbumi di Indonesia saat ini masih sebesar 8,9% atausekitar 2.276 MW dan Indonesia merupakan negara ke-2 terbesar di dunia setelah USA yang memanfaatkan energy panasbumi.
PGE sebagai bagian dari Sub Holding Power & New Renewable Energy (PNRE) terus berupaya melakukanpemanfaatan geothermal secara optimal dari potensi yang ada di Indonesia untuk mendukung transisi energy. Pemanfaatan panasbumi secara langsung dapat dijumpaipada sektor agrobisnis, geowisata, CO2 Metanol, Hidrogen, Ekstraksi mineral, Brine to Power & Silica extraction. Sedangkan pemanfaatan panasbumi secaratidak langsung yaitu melalui proses pembangkitan listriktenaga panasbumi.
PLTP Unit-1 Lumut Balai telah beroperasi di wilayah Kab. Muara Enim & Kab. OKU Provinsi Sumatera Selatan dengan kapasitas sebesar 55 MW pada bulan September 2019 dengan skema bisnis jual beli listrik dengan PT. PLN. Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi Lumut Balaimendukung pasokan listrik untuk wilayah pulau sumaterayang memiliki total cadangan prospek diperkirakan sekitar250 MW. PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja PanasBumi yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi Utara, dimana dalam wilayah kerja tersebut telahterbangkitkan listrik panas bumi sebesar 1877 MW, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri (own operation) oleh PGE dan 1205 MW dikelola melaluiKontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract).
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sebesar sekitar 82% dari total kapasitasterpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensiemission avoidance CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Dalam pengembangan bisnis energy baru terbarukan(EBT) diwilayah sumatera selatan, PGE mengedepankanaspek Environment, Social & Governance (ESG) yang terintegrasi dengan kegiatan operasional dilapangandengan pengembangan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Pengembangan energi panas bumiyang dilakukan PGE Area Lumut Balai merupakan wujuddukungan dan memenuhi komitmen goal ketujuh SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu memastikanakses energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern bagi semua (affordable and clean energy). Re