Minuman Alfaone

Peri: Awal Terpapar Radikalisme dari Mindset

5DEE4B75 15E5 4545 99A2 1CAE1A97C859

Periansyah: Awal Terpapar Radikalisme dari Mindset

Palembang, Extranews —- Awal seseorang atau kelompok terpapar radikalisme karena mindsetnya.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Forum koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumsel Dr Periansyah MM, pada Acara Workshop Penguatan Moderasi Bagi Guru Pendidikan Agama Dalam Menanggulangi Paham Radikal Teroris. Gedung DPD Sumsel, (23/5).5387EE07 6C52 42B5 8E01 18BD34128634

Menurut Peri,  awal seseorang terpapar oleh paham radikalisme dan terorisme diawali oleh mindset dan cara berpikir.

“Ketika seseorang sudah masuk dalam perangkap paham tersebut maka akan sulit untuk keluar dari paham tersebut, terang Peri.

Awal menjadi seorang simpatisan saja, namun lama-lama menjadi pelaku aktif, yang mampu mendoktrin orang lain dengan sangat mudah.

BACA JUGA INI:   Jarang Diketahui Orang, Ternyata Kamu Bisa Kaya, Cari Uang Lewat TikTok!

Aksi teror ini dilandasi karena paham yang kuat yang seringkali dikaitkan dengan simbol2 agama.

Namun, aksi terorisme dan radikalisme itu tidak mengenal agama. Karena semuanya berpotensi.

Banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, terutama Media sosial, yang sangat mudah sekali dalam menyebarkan informasi.

Maka, kita sebabagai kaum milenial dan intelektual, agar pandai mensaring informasi.

Saring Sebelum Sharing.

Peri memberikan penjelasan dan wawasan kepada peserta workshop yang berasal dari guru-guru Agama dan diikuti oleh siswa dari berbagai utusan di Tingkat SMA/SMK di Palembang.

Peri mengajak peserta untuk sama-sama berpikir terutama sebagai orangtua untuk mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan gadget. Karena faktor gadget inilah yang berperan aktif dalam memberikan gambaran informasi yang akan menjadikan mindset berpikir anak-anak tersebut.

BACA JUGA INI:   Road Show Silaturahmi Kebangsaan, Kepala BNPT Ajak Ponpes Al-Mukmin Ngruki Ciptakan Tunas Bangsa yang Cinta Tanah Air

Pola propaganda juga bisa dilakukan secara online dan offline.

Hal inilah yang menjadi sorotan dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme. Di daerah Khusunya Sumsel, riset di tahun 2017 sampe 2020 turun. Yang dari indeks 52.13% menjadi 15.3 %. Fk

lion parcel