Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone

Penutupan Festival Seni Tradisi Sumatera Selatan di TMII Jakarta Tahun 2025

Penutupan Festival Seni Tradisi Sumatera Selatan di TMII Jakarta Tahun 2025

“Festival Seni Tradisi Sumsel 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif untuk Daya Saing Daerah”

 

Jakarta, ExtraNews – Gelaran Festival Seni Tradisi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2025 ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Drs H. Edward Candra MH, di Anjungan Sumsel, TMII, Jakarta, Minggu (6/7/2025). Acara ini menjadi momentum penting dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya daerah.

Selama dua hari, para pengunjung disuguhkan pertunjukan seni dari empat kabupaten yaitu Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Selatan, Muara Enim, dan Musi Rawas. Penampilan seni tari, musik etnik, hingga kuliner lokal menjadi daya tarik utama festival ini.

Edward Candra dalam sambutannya menyampaikan bahwa kolaborasi antara budaya dan ekonomi kreatif adalah salah satu jalan strategis dalam meningkatkan daya saing Sumsel di tingkat nasional bahkan global.

BACA JUGA INI:   Rakornas Persiapan Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak Tahun 2024

“Festival ini membuktikan bahwa seni dan budaya bukan hanya milik masa lalu, melainkan potensi ekonomi masa depan. Saya berharap regenerasi budaya terus terjadi dan memberi dampak ekonomi yang luas,” ungkapnya.

Ia menyebutkan pentingnya sinergi antara pelaku budaya, pelaku UMKM, pemerintah daerah, dan stakeholder nasional dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif di Sumsel.

Festival ini juga menghadirkan talk show bertema pelestarian aksara ulu dan pengembangan ekonomi kreatif yang diikuti antusias oleh pengunjung. Talk show tersebut menghadirkan narasumber dari komunitas pecinta aksara ulu dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel dalam laporannya menyatakan bahwa pendekatan lintas sektor seperti ini perlu diperluas ke daerah lain di Sumsel agar manfaatnya lebih inklusif.

BACA JUGA INI:   Reses Komisi X DPR RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025 di Provinsi Sumsel

“Tak hanya pertunjukan, penguatan narasi budaya juga perlu didukung literasi dan kebijakan publik. Maka acara ini menjadi titik awal menuju pendekatan komprehensif antara budaya dan pembangunan daerah,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pelibatan generasi muda dalam kegiatan ini merupakan bentuk regenerasi pelestari budaya yang sangat penting. “Anak-anak muda harus jadi pelaku utama, bukan hanya penonton budaya mereka sendiri.”

Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Dekranasda Sumsel Hj. Febrita Lustia HD, Ketua Dharma Wanita Persatuan Desi Edward Candra, serta jajaran OPD Provinsi Sumsel.

Festival ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang tahunan, tetapi juga ruang inkubasi gagasan dan inovasi bagi pelaku seni, budaya, dan UMKM di Sumsel. “Mari kita bangun Sumsel berkelanjutan dengan semangat budaya dan ekonomi kreatif,” tutup Edward. (rel)

BACA JUGA INI:   Usai Tempat Ibadah Yahudi, Ponpes Al Zaytun Diduga Memiliki Bunker dan Tempat Pembuatan Senjata

 

lion parcel