Minuman Alfaone

Penganan Khas PALI Harus Dibuat Menarik

index 4
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten PALI, Hery Saputra

PALI,Extranews – Guna mengenalkan penganan khas daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang terbuat dari olahan buah nanas, maka Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten PALI harus membuat sebuah penampilan menarik terlebih dahulu.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten PALI, Hery Saputra, penampilan memang menjadi hal pertama yang harus diperhatikan ketika hendak memasarkan sebuah produk.

“Sikap kepedulian yang membuat sebuah pasar tertarik adalah merek dan penampilan,” katanya saat dibincangi, kemarin (07/08/2019).

Diterangkannya, kemampuan pembutan merk yang mampu menarik publik dinilai dari kemauan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
Karenanya, bimbingan dari pemerintah menjadi sebuah jembatan bagi masyarak agar mampu menumbuhkan kepercayaan diri sehingga timbul inovasi – inovasi yang mampu mengangkat nama dari sebuah daerah.

BACA JUGA INI:   HD Terima Penghargaan Bidang IT

“Setelah merasa terpenuhi dari segi SDM, kapasitas dan penampilan, baru kemudian kita mulai berani mempublikasikan inovasi tersebut untuk lebih dikenal lagi dalam skala nasional,” terangnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, penganan khas buah nanas yang sedang menjadi sumber ide saat ini tengah diolah menjadi beberapa penganan khas daerah, diantaranya dodol, permen, stik dan sambal.

“Seperti yang saya katakan tadi, sebuah produk itu harus memberikan penampilan yang menarik dahulu dan itu sangat penting,” ungkapnya.

Selain itu, dijelaskan Hery, saat ini pihaknya tengah mendapat kunjungan dari provinsi untuk memberikan Bimbingan Teknik (Bimtek) dalam pembuatan pakaian gamis yang berbahan Batik Jumputan.

“Saat bimtek itu penyuluh membrikan edukasi tata cara perancangan dan pembuatan desain pakaian gamis,” jelasnya.

BACA JUGA INI:   Pimpin Upacara Kehormatan dan Renungan Suci, Bupati Muba Dodi Doakan Arwah Para Pahlawan

Hery menilai, antusias dari para penjahit mulai terlihat, terlebih lagi semua sarana dan bahan telah disediakan oleh provinsi.

“Para penjahit tidak harus memikirkan lagi soal baju lebaran, karena produk buatannya itu nantinya akan mereka pakai sendiri,” tukasnya.hy

lion parcel