Lubuklinggau-Sumsel, ExtraNews – Dalam langkah inovatif untuk mencetak pemimpin masa depan, Kepala Dinas Kominfo Muba, Herryandi Sinulingga, mengambil peran sebagai mentor dalam Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II yang digelar di UPTD Diklat BKPSDM Kota Lubuklinggau pada Selasa, 20 Mei 2025.
Menjadi Katalis Perubahan
Dengan gaya kepemimpinan yang visioner dan kolaboratif, Sinulingga berkomitmen untuk mengubah wajah kepemimpinan di era digital. Ia membimbing tiga peserta dari Dinkominfo Muba – Daud Amri, Frans Gustian, dan Dela Novitasari – dengan tujuan untuk melahirkan pemimpin yang bukan hanya kompeten, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman.
Sesi Mentoring yang Dinamis
Dalam sesi mentoring yang dinamis, Sinulingga mendorong peserta untuk merancang dan menyempurnakan rencana aksi yang tidak hanya sejalan dengan tugas mereka, tetapi juga relevan dengan tantangan nyata di lingkungan kerja. Keberadaan Sinulingga bukan sekadar simbolis; ia aktif memberikan masukan konstruktif dan pengalaman berharga yang memperkaya perspektif peserta.
Lima Pilar Kepemimpinan
Sinulingga menekankan lima aspek penting dalam pengembangan kepemimpinan:
1. Pengalaman Lapangan : Berbagi wawasan praktis untuk memperkaya pemahaman peserta.
2. Masukan Konstruktif :Mendorong penyempurnaan rencana aksi agar lebih efektif.
3. Jejaring Profesional : Menginspirasi kolaborasi lintas sektor untuk mendukung inovasi.
4. Kepemimpinan Adaptif : Menjadi teladan yang menginspirasi keberanian berpikir kreatif.
5. Teknologi Informasi : Mendorong pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik.
Harapan untuk Masa Depan
“Saya berharap kegiatan ini dapat melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga peka terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar Sinulingga. Ia percaya bahwa kepemimpinan yang adaptif sangat penting di tengah transformasi digital yang cepat.
Pentingnya Mentoring dalam Pengembangan ASN
Kepala BKPSDM Muba, Idil Fitri, menegaskan bahwa mentoring adalah kunci untuk meningkatkan kapasitas ASN. “Ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi proses strategis untuk membentuk karakter dan memperkuat kompetensi,” tegas Idil. Ia juga menyoroti pentingnya pemetaan potensi diri dan pengembangan sikap kepemimpinan yang terukur dalam pelatihan struktural ini.
Dengan inisiatif ini, diharapkan birokrasi yang handal dan berintegritas dapat terwujud, membangun fondasi yang kuat untuk masa depan Lubuklinggau yang lebih baik. (rel)