Pemuda Jangan Menjadi Korban dan Harus Ikut Mencegah Radikalisme
Palembang, Extranews — Pemuda jangan menjadi korban dalam penyebaran virus radikalisme dan sebaliknya justru dapat berperan dalam mencegah faham radikalisme. Jadilah pemuda yang jumping of the box. Bisa berperan dalam memerangi berbagai tantangan. Hal itu disampaikan oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol.Prof.Dr. Eko Indra Heri, MM, dalam Webinar Serie yang digelar Forum Pencegahan Koordinasi Terorisme (FKPT) Sumsel, Selasa (23/6). Seminar menghadirkan narasumber, selain Kopolda Sumsel, juga Dr.Periansya ( Ketua FKPT Sumatera Selatan), Dr.Muhammad Adil,MA (Akademisi), Zarkasih,SHi., MM (Ketua GP ANSOR Sumatera Selatan), dan Sigit Muhaimin (Ketua HMI Cabang Palembang).
Acara yang dimoderatori oleh Isabella, S.IP., M.Si (Kabid Pemuda & Pendidikan FKPT Sumatera Selatan).
Menurut Kapolda pesan kepada Pemuda jangan menjadi korban apalagi jadi pelaku, dan lebih ideal menjadi subyek dalam mencegah radikalisme.
Dengan demikian menurut Eko, posisi pemuda di era milenial bagaimana dalam pembinaan ini disesuaikan dengan kondisi perkembangan teknologi saat ini. Terutama kaitannya dengan penggunaan media sosial, harus hati hati dan saring sebelum sharing. Dalam membina pemuda harus menjalankan komunikasi dan diskusi dan sebagai mentor.
Terkait dengan Pancasila sebagai ideologi sudah final dan tinggal lagi menjadikan nilai nilai Pancasila dalam internalisasi nilai nilai dalam kehidupan sehari hari. Menurut Adil, pemuda harus menjadi umatan washatan sebagai kelompok umat yang paling baik dan pemuda yang berpegang teguh Istiqomah kepada Alquran dan hadist. Fk