PLN Mengucapkan selamat idul fitri 2025

Pemprov Sumsel Gelar Operasi Pasar Murah Mampu Tekan Inflasi hingga Deflasi pada Angka 0,08 Persen

Pemprov Sumsel Gelar Operasi Pasar Murah Mampu Tekan Inflasi hingga Deflasi pada Angka 0,08 Persen

Palembang, ExtraNews – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni melalui Gerakan Pengendalian Inflasi se-Sumatera Selatan (GPISS) dan Gerakan Pasar Murah se-Sumatera Selatan (GPMSS) mampu menekan inflasi hingga deflasi pada angka 0,08 persen. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan Moh Wahyu Walianto dalam Kegiatan Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) bulan Februari 2024 di Kantor BPS Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (1/2/2024).

“Provinsi Sumatera Selatan terjadi deflasi sebesar 0,08 persen dan ini lebih rendah jika dibandingkan nasional yang sebesar 0,04 persen,” ucap Wahyu.

Menurutnya, melalui program-program tersebut angka inflasi dapat ditekan dengan baik. Bahkan sejumlah harga komoditi bahan pangan juga ikut turun.

“Dengan adanya pasar murah itu dapat menekan inflasi, gerakan masif di Provinsi/Kabupaten/Kota kita lihat dari sisi angkanya ternyata penemuan kami di lapangan komoditas-komoditas banyak peningkatan dibanding penurunan,” kata Wahyu.

BACA JUGA INI:   Wagub Sumsel Cik Ujang Tinjau Operasi Pasar Murah di Sukamaju Sako Palembang

“Bahkan harga-harga tadi juga banyak yang turun ya,” sambungnya.

Komoditas penyumbang utama deflasi bulan Januari 2024 secara m-to-m antara lain cabai merah, cabai rawit, angkutan udara, beras, baju muslim wanita dan bensin. Sebagaimana diketahui, terjadi penurunan harga pada komoditi beras dan cabai usai panen yang menyebabkan melimpahkan stok di pasaran.

“Terkait adanya penurunan harga beras, seperti kita ketahui harga beras naik dan Januari ini relatif turun karena ada panen di Musi Rawas dan OKU Timur ini berdampak pada stok di pasar,” ucap Wahyu.

“Beberapa bulan lalu harga cabe naik, bulan ini cabe turun karena melimpahnya stok cabe merah dan rawit di pasaran karena panen,” sambungnya.

BACA JUGA INI:   Masifkan Sinergi Upaya Pembangunan Infrastruktur di Muba

Bila dilihat dari 11 kelompok yang ada, bahwa kelompok transportasi sebesar 0,04 persen juga pakaian dan alas kaki mengambil deflasi sebesar 0,04 persen.

“Kemudian inflasi pada bulan Januari ini penyumbang andil terbesar berasal dari komoditas cabai merah 0,021 persen, atau cabe merah mengalami penurunan harga 18,33 perseb, cabe rawit penyumbang andil 0,07 persen dan penurunan harga 19,27 persen. Tarif angkutan udara turut andil 0,04 persen, komoditi beras turun 0,73 persen deflasi andil 0,03 persen,” jelas Wahyu.

Komoditas cabai merah dan cabai rawit menjadi komoditas penyumbang andil deflasi terbesar di empat Kabupaten/Kota inflasi di Sumatera Selatan, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Muara Enim, Kota Palembang dan Kota Lubuk Linggau keadaan Januari 2024 terhadap Desember 2023. Sedangkan komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar di empat kabupaten/kota adalah tomat, daging ayam ras, dan bawang putih.

BACA JUGA INI:   Hadiri Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad, Gubernur Herman Deru Berikan Pesan Khusus Untuk RDPS

“Tekanan inflasi beberapa bulan kedepan masih relatif cukup tinggi karena akan ada beberapa momen seperti Pileg dan Pilpres, Imlek, Ramadhan dan idul fitri sehingga perlu untuk menjaga kestabilan harga. Harapannya program-program yang telah dilaksanakan dapat terus dilanjutkan secara intens,” ucap Wahyu. (rel)

 

lion parcel