Buka PKN Tingkat II, Gubernur Herman Deru: Pemimpin Harus Solutif, Bukan Sekadar Pemegang Jabatan
Palembang, ExtraNews — Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menekankan bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang mampu memberikan solusi, bukan hanya sekedar menjalankan jabatan. Hal ini ia sampaikan saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan 21 Tahun 2025 di Griya Agung, Senin (7/7/2025).
Dalam sambutannya, Herman Deru mengajak seluruh peserta PKN untuk menanggalkan pola pikir lama yang hanya fokus pada administratif. Ia mendorong agar pemimpin di Sumsel memiliki kemampuan strategis, integritas tinggi, dan berjiwa inovatif.
“Saya menjadi kepala daerah selama 20 tahun. Pengalaman ini mengajarkan bahwa kepemimpinan itu bukan soal jabatan semata, tapi bagaimana membentuk jejaring, sikap yang benar, dan kepribadian yang kuat,” jelasnya.
Ia mencontohkan bagaimana pentingnya pelatihan kepemimpinan seperti PKN dalam memperkuat mental dan wawasan seorang aparatur negara. Bagi Herman Deru, pemimpin yang tangguh tidak hanya diukur dari pengetahuan, tetapi dari kemampuan menghadapi krisis dan tantangan di lapangan.
Kondisi pasca reformasi yang melahirkan banyak daerah otonom baru, menurut Deru, harus dibarengi dengan peningkatan SDM yang memadai. “Kita tidak bisa mengeluh soal keterbatasan SDM, yang bisa kita lakukan adalah membenahi kapasitasnya,” katanya.
Herman Deru juga menambahkan bahwa integritas dan kepribadian seorang pemimpin harus dijaga.
“Ekspresi, emosi, dan gestur pemimpin adalah cerminan dari kematangan diri. Jangan reaktif, tapi harus reflektif,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi LAN, Army Winarty, menegaskan tantangan kepemimpinan di era saat ini yang sangat berbeda dibanding satu dekade lalu. Menurutnya, dunia terus berubah cepat, sehingga para pemimpin dituntut untuk mampu beradaptasi dan berpikir inovatif.
“Pemimpin hari ini harus berani keluar dari zona nyaman, terbuka terhadap ide-ide baru, dan siap membangun sinergi dengan masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya,” ucap Army.
Ia menilai bahwa Sumsel memiliki potensi besar untuk menjadi daerah unggul di tingkat nasional, namun kunci keberhasilannya terletak pada kualitas para pemimpinnya.
Program PKN yang berlangsung selama tiga bulan ini diikuti oleh 28 peserta. Kepala BPSDMD Sumsel, Edwar Juliartha, menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup enam tahapan pembelajaran dan dirancang untuk membentuk pemimpin strategis masa depan.
“Setiap peserta diharapkan mampu menjadi motor penggerak di instansinya masing-masing setelah menyelesaikan latihan ini,” ujar Edwar.
PKN Angkatan XXI di Sumsel ini menjadi bagian dari upaya nyata pemerintah dalam membangun kepemimpinan transformasional untuk menghadapi masa depan yang kompleks. (rel)