Pagi-pagi, Palembang Diselimuti Kabut, Waspada Jalur Moda Transportasi
Palembang, Extranews —- Cuaca Kota Palembang sejak dua hari ini, Rabu – Kamis (23-23/4), diselimuti kabut, antara pukul 05.00 – 07.00 pagi. Gejala alam apakah ini, apakah cuma kabut atau termasuk ada kabut asap ?
Menjawab fenomena tersebut, Sinta Andayani, Kepala Unit Data dan Informasi BMKG SMB II Palembang, kepada Extranews.Id, menjelaskan, kabut yang tebal dapat mempengaruhi jarak pandang sehingga perlu diwaspadai ketika beraktifitas terutama pada transportasi darat pada saat berkendara, transportasi udara pada saat take off dan landing pesawat, dan juga transportasi air terhadap kapal-kapal yang lalu lalang.
“ Data dari pengamatan cuaca di SMB II kabut teramati mulai jam 05.00 WIB sd jam 07.00 WIB dengan jarak pandang terendah 100 m,” ujar Sinta.
Menurutnya fenomena cuaca pagi berkabut adalah kabut bukan kabut asap, perbedaannya adalah kabut murni terdiri dari uap air atau partikel air sedangkan kabut asap ada percampuran antara partikel air dengan partikel asap akibat pembakaran. “Saat ini pengamatan cuaca kami tidak mendeteksi adanya partikel asap. Jadi fenomena tsb adalah kabut (fog),” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, kabut adalah uap air yang menjadi titik-titik air kemudian memadat dan melayang-layang di permukaan tanah. Fenomena ini biasanya terjadi menjelang pagi hari karena kelembaban udara tinggi mendekati jenuh dengan suhu udara yang rendah di permukaan. Terkadang kabut bisa dipicu oleh hujan di malam hari menyebabkan suhu udara turun dan lembab di pagi hari.
Ditambahkannya, biasanya seiring dengan terbitnya matahari di pagi hari kabut berangsur menghilang karena suhu udara perlahan naik dan kelembaban udara menurun. Firko