PALEMBANG, ExtraNews – Seorang nakhoda kapal penumpang-barang berinisial RS, di Sumatera Selatan, mengeluhkan maraknya aksi pungli di perairan Sumsel.
Meski nominal yang dipungli tak begitu besar, dia mengaku resah dan mempertanyakan terkait aturan tersebut.
“Ini biasanya kami kasih Rp 10 ribu, nggak tahunya dia minta Rp 20 ribu. Kalau nggak dikasih dia marah, ngancam lah,” kata RS mengawali ceritanya, Senin (8/5/2023).
Aktivitas yang menurutnya tak lazim dan sudah berlangsung cukup lama ini pun dipertanyakan RS, dia kemudian menyinggung apakah ada aturan meminta uang kepada nakhoda kapal seperti dirinya.
Aku tuh sekalian mau nanya, apa memang ada aturan dari pemerintah, yang sebenarnya seperti apa kalau kita lewat pos polair harus ngasih duit atau apa bagaimana,” katanya.
RS berharap oknum polisi itu ditindak jika yang dilakukan menyalahi aturan karena menurutnya, kegiatan seperti ini sudah menjadi rahasia umum bagi para nakhoda kapal angkutan penumpang-barang di Sumsel.
“Biar ada efek jeranya, yang di laut ini setahu saya sudah marak sekali punglinya, nggak pernah ditindak-tindak,” katanya.
RS pun mengirimkan satu rekaman video di salah satu pos perairan yang ia lewati. Kejadian itu, katanya, terjadi pada Minggu (7/5/2023) kemarin.
Dalam video tersebut, nampak terlihat kapalnya yang sedang lewat tiba-tiba dihampiri oleh speedboat kecil kepolisian yang mendekati kapalnya, dari pos polisi di salah satu perairan di Banyuasin, Sumsel tersebut.
Menurut dia, kejadian itu terjadi di wilayah Desa Bunga Karang, Tanjung Lago, Banyuasin yang aliran sungainya mengarah ke perairan pelabuhan Tanjung Api-Api.
“Ini yang saya videoin saja, masih banyak pos-posnya yang minta dikasih duit. Itu keliatan dia menerima uang dari kami, lokasinya itu di salah satu pos pokoknya yang mengarah ke Pelabuhan Tanjung Api-Api,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Polairud Polda Sumsel Kombes Pol Andreas Kusmaedisaat dikonfirmasi mengatakan akan segera melakukan pengecekan. “Saya cek dulu ya,” pungkasnya. (Mella)