MEMPERBAIKI AKHLAK DI BULAN RAMADHAN
Oleh:Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag, Ph.D, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Pendahuluan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa dalam Islam karena umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa adalahmenahan diri dari makan, minum, serta segala hal yang membatalkannya. Ramadhan merupakan bulan ke-9 dalam kalender Hijriyah (kalender Islam) dan dianggap sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan, rahmat, dan pengampunan dari Allah SWT.
Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas spiritual, memperbaiki akhlak, dan mempererat hubungan sosial. Ini adalah kesempatan bagi umat Islam untuk membersihkan hati, meningkatkan ketakwaan, serta berbagi kebaikan dengan sesama. Dengan menjalankan ibadah puasa dan memperbanyak amal ibadah di bulan yang mulia ini, umat Islam dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Makna Akhlak dalam Islam
Secara etimologi, kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab “khuluq“, yang berarti tabiat atau sifat. Akhlak menggambarkan kebiasaan atau perilaku yang tercermin dalam sikap, perkataan, dan perbuatan seseorang. Akhlak dalam Islam sangat penting, karena ia adalah gambaran dari keimanan seseorang dan cara untuk mendapatkan keridhaanAllah.
Akhlak dalam Islam adalah cerminan dari keimanan dan cara hidup seorang Muslim yang berdaarkan pada al-Qur’andan hadis. Akhlak yang baik mencakup hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia, hubungan denganalam semesta. Seorang Muslim yang memiliki akhlak yang baik tidak hanya berperilaku baik, tetapi juga berusaha memperbaiki niat dan motivasi di dalam hatinya. Dengan mengikuti contoh akhlak Rasulullah SAW dan menerapkan prinsip-prinsip akhlak Islam, seorang muslim dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik, harmonis, dan penuh keberkahan.
Akhlak dalam Islam merujuk pada tata cara atau perilaku yang baik dan mulia yang harus diterapkan oleh setiap Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak Islam mencakup semua aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah, diri sendiri, maupun dengan sesama manusia. Dalam Islam, akhlak yang baik bukan hanya dilihat dari perilaku yang tampak, tetapi juga dari niat dan motivasi di dalam hati.
Prinsip-prinsip Akhlak dalam Islam
Akhlak yang baik dalam Islam dimulai dengan tauhid, yaitu meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Keimanan ini mendasari semua tindakan dan keputusan seorang Muslim, serta menjadi pedoman dalam berperilaku. Rasulallah SAW bersabda:“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Ibadah yang ikhlas adalah pondasi utama dalam akhlak Islam. Seorang Muslim yang baik harus senantiasa menjaga hubungan dengan Allah melalui ibadah yang tulus, seperti salat, doa, membaca al-Qur’an, dan berdzikir. Keikhlasan dalam beribadah kepada Allah akan mengarahkan seseorang untuk berperilaku baik dalam kehidupan sosialnya. Rasulallah SAW bersabda: “Jika hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatkan diri kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatkan diri kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Islam menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Hal ini termasuk sikap saling menghormati, menolong, berbicara dengan baik, dan selalu menjaga hubungan harmonis. Rasulallah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.” (HR. Ahmad)
Alam adalah ciptaan Allah yang harus dihargai dan dikelola dengan bijaksana. Manusia, sebagai khalifah di bumi, diberi amanah untuk menjaga dan merawat alam, tidak merusaknya, dan memanfaatkan sumber daya alam secara adil dan tidak berlebihan. RasulallahSAW menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan memperlakukan hewan serta tumbuhan dengan baik, karena semua ini adalah bagian dari tanda kebesaran Allah. Dengan menjaga alam, kita tidak hanya melindungi kehidupan kita sendiri, tetapi juga mendapat keberkahan dan pahala dari Allah SWT. Rasulallah SAW bersabda: “Sesungguhnya bumi ini adalah milik Allah, dan kalian adalah pengelola-pengelolanya.” (HR. Muslim)
Relevansi antara Akhlak dan Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah, di mana seorang muslim diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri, baik dalam ibadah maupun dalam perilaku sehari-hari. Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang memperbaiki akhlak dan memperkuat hubungan dengan Allah serta sesama. Ada banyak cara di mana bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki akhlak seseorang.
1. Puasa sebagai latihan untuk memperbaiki akhlak
Puasa adalah latihan fisik dan mental yang sangat efektif dalam memperbaiki akhlak. Saat seseorang menahan diri dari makan dan minum, ia juga diharapkan untuk menahan diri dari hal-hal negatif lainnya, seperti amarah, kebohongan, dan perbuatan buruk lainnya.
“Jika seseorang mencaci maki atau berbuat jahat kepada kalian, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa.'” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, yang tentunya berhubungan erat dengan akhlak manusia sebagai hamba-Nya. Dengan meningkatkan ibadah seperti salat, membaca al-Qur’an, berzikir dan berdoa, dapat lebih mendekatkan diridengan Allah dan menjaga ketakwaan. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman: ‘Aku akan bersama hamba-Ku yang mengingat-Ku, baik dalam keadaan senang maupun susah, dan Aku lebih dekat dengan hamba-Ku dari urat lehernya.” (HR. Bukhari)
3. Meningkatkan kesalehan sosial
Ramadhan mengajarkan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Sebagai contoh, memberi makanan kepada orang yang berpuasa adalah salah satu amal yang sangat dianjurkan dalam bulan ini.
4. Meningkatkan Kesabaran
Puasa mengajarkan kesabaran dalam berbagai aspek, tidak hanya terkait dengan menahan makan dan minum, tetapi juga dalam hal mengendalikan emosi, menahan diri dari godaan, dan bersikap sabar dalam menghadapi kesulitan hidup. Di bulan Ramadhan, umat Islam diajarkan untuk bersabar. Sabar dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, baik yang ringan maupun yang berat. Kesabaran ini memperbaiki akhlak kita, menjadikan kita lebih bijaksana dalam bertindak dan berbicara, serta lebih pemaaf dan rendah hati. Rasulallah SAW bersabda: “Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mengujinya. Barangsiapa yang ridha, maka ia akan mendapatkan keridhaan Allah, dan barangsiapa yang marah, maka ia akan mendapatkan kemurkaan Allah.” (HR. Tirmidzi)
5. Mingkatkan keikhlasan dalam setiap amal
Bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk melakukan setiap amal dengan niat yang ikhlas. Setiap amal yang kita lakukan, seperti salat, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah, seharusnya hanya dilakukan karena Allah semata, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia. Ikhlas adalah inti dari akhlak yang mulia. Dalam bulan Ramadhan, kita dilatih untuk beramal tanpa pamrih, hanya untuk meraih ridhaAllah dan memperbaiki diri. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh seorang hamba, jika ia melakukannya dengan ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan balasan yang besar.” (HR. Ahmad)
6. Taubat dan Memperbaiki Diri
Ramadhan juga merupakan waktu yang sangat baik untuk melakukan taubat dan memperbaiki diri. Bulan ini adalah bulan pengampunan, di mana Allah membuka pintu ampunan-Nya seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang bertaubatdengan sungguh-sungguh. Dengan berpuasa dan beribadah selama Ramadhan, umat Islam tidak hanya membersihkan tubuh secara fisik, tetapi juga jiwa dan akhlaknya. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan diri dari kebiasaan buruk dan memperbaharui komitmen untuk menjalani hidup yang lebih baik. Rasulallah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba bertobat, maka Allah akan menerima taubatnya dan Allah mencintainya.” (HR. Bukhari)
7. Menjaga Keharmonisan dalam Keluarga dan Masyarakat
Ramadhan juga bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan dalam keluarga dan masyarakat. Banyak orang yang memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarga atau teman, dan Ramadhan memberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan tersebut melalui komunikasi yang baik, saling memaafkan, dan menunjukkan kasih sayang.Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah pada hari-hari ini selain orang yang saling memaafkan.” (HR. Al-Tabrani)
Penutup
Relevansi akhlak dan bulan Ramadhan sangatlah erat, karena Ramadhan bukan hanya bulan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga bulan untuk memperbaiki akhlak. Puasa mengajarkan kesabaran, menjaga lisan, berbuat baik kepada sesama, serta memperbaiki hubungan dengan Allah dan manusia. Ini adalah kesempatan emas untuk menanamkan kebiasaan baik dan akhlak mulia, yang akan terus berlanjut setelah Ramadhan berakhir.
Memperbaiki akhlak di bulan Ramadhan adalah langkah yang sangat baik, karena Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan kesempatan besar untuk memperbaiki diri. Bulan ini tidak hanya mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas akhlak atau perilaku kita agar lebih baik di mata Allah dan sesama. I