Pasang Iklan Murah Disini
Pasang Iklan Murah Disini

Membudidayakan Ikan Lele di Lahan Kosong

Membudidayakan Ikan Lele di Lahan Kosong

Martapura, ExtraNews – Guna memanfaatkan lahan kosong atau sisa lahan yang ada dihalaman rumah supaya tidak terbengkalai, dan dapat berguna serta dapat membantu meraih penghasilan tambahan ekonomi keluarga. Tentunya, si pemilik lahan tersebut harus berfikir cerdas dan jeli dalam membaca peluang yang ada pada situasi yang dialami saat ini, sehingga lahan kosong yang dimiliki tersebut dapat bermanfaat dan tidak terbengkalai.

Dan hal tersebut dilakukan seperti salah satu pemilik lahan kosong yang ada di daerah Cidawang, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Agus (25), yang saat ini memanfaatkan lahan kosong miliknya dengan membudidayakan ikan lele jenis sangkuriang dan telah mampu berhasil meraih penghasilan yang dapat membantu perekonomian keluarganya.

Agus saat ini membudidayakan ikan lele sangkuriang dengan konsep urban Farming di atas lahan kosong miliknya yang seluas kurang lebih 30 meter persegi. Dirinya membudidayakan ikan lele ini sejak tahun 2017 lalu.

BACA JUGA INI:   Cegah Radikalisme, FKPT Sumsel Bekali Penyuluh Agama

“Saya melihat, usaha budidaya lele ini memiliki prospek cerah seiring menjamurnya usaha warung makan pecel lele yang bertebaran di pinggir jalan dan sudut kota, baik dengan konsep kaki lima maupun restoran. Oleh sebab itu saya coba manfaatkan lahan kosong ini untuk membudidayakan ikan lele ini,” kata Agus saat dibincangi disela-sela waktunya saat memberi pakan ikan lele dilahan miliknya Senin (17/2/2020).

Dikatakan, dirinya tertarik untuk membudidayakan ikan lele sangkuriang ini lantaran jenis ikan air tawar ini tahan banting dan pertumbuhan pada ikan lele ini terbilang cukup cepat jika dibandingkan dengan ikan lainnya. “Yang jelas permintaan ikan lele ini cukup besar, dan saya menekuni usaha budidaya lele ini dari hasil menimba ilmu dari seorang teman saya,” ujarnya.

Agus membudidayakan ikan lele sangkuriang ini di kolam terpal berukuran 4 meter (panjang) x 3 meter (lebar) dan 4 meter x 2 meter. Selain itu, ada pula kolam bulat berdiameter 3 m. “Ada 15 kolam yang menjadi wadah budidaya ikan lele sangkuriang ini. Satu kolam berisi sekitar 10 ribu bibit lele,” ungkapnya.

BACA JUGA INI:   SKK Migas Bahas Pengembangan Aspek Hukum Pengendalian Emisi Karbon

Menurut Agus, ikan lele yang dibudidayakannya ini sudah mulai bisa dipanen jika usia ikan lele ini sudah 2 bulan dengan ukuran panjang 6 cm hingga 8 cm. Dalam setahun dirinya mampu memanen ikan lele ini sebanyak lima sampai enam kali panen. Sekali panen kapasitasnya bisa mencapai kurang lebih 120 ribu ikan lele.

“Untuk perkilonya, ikan lele yang saya jual seharga Rp.18 ribu rupiah sampai dengan harga Rp.20 ribu rupiah,” jelasnya.

Hal senada juga dilakukan Joko (32) warga Puncak I, Kelurahan Tebat Sari, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, dirinya membudidayakan ikan lele sudah hampir 4 tahun. Untuk pemasaran ikan lele yang dipanennya rata-rata masih banyak di daerah lokal, diantaranya, daerah pasar, tempat warung makanan pecel lele, restoran.

“Kalau untuk pemasaran diluar daerah masih sulit, tapi sudah ada yang dipasarkan, malahan ada orang yang dari luar daerah yang langsung datang ke sini untuk pesan ikan lele yang dipanen. Namun untuk sekali pengiriman keluar daerah cuma sedikit, berkisaran hanya mencapai 75 kilo sampai 100 kilo,” ucapnya.

BACA JUGA INI:   PTBA Beri Bantuan untuk 105 Masjid dan 106 Musalah

Joko menambahkan, untuk modal awal membuka budidaya ikan lele ini dirinya membutuhkan modal sekitar 20 juta, dan modal 20 juta tersebut sudah termasuk pakannya.

“Saya berberharap harga ikan lele dapat terus setabil, sehingga si pemilik budidaya ikan lele yang ada di Kabupaten OKU Timur ini tidak merasa kesusahan, dan dapat membantu perekonomian keluarga,” imbuhnya. (Boy)