Selama 2018, WCC Lakukan Pendampingan 133 Kasus
Palembang, Extranews — Womens Crisis Center (WCC) Palembang selama 2018, telah menangani 133 kasus. Direktur WCC Palembang, Yeni Roslaini, dalam acara laporan pertanggungjawaban publik berupa catatan kekerasan terhadap perempuan di Sumsel 2018, di Hotel The Zuri, Senin (31/12).
Jika dirinci 133 kasus tersebut terdiri dari kekerasan seksual berupa perkosaan dan pelecehan seksual 79 kasus , kekerasan dalam rumah tangga 32 kasus, kekerasan dalam berpacaran 14 kasus, perdagangan perempuan dan anak 1 kasus. Kekerasan lainnya ada 7 kasus. Menariknya tahun 2018, 12 kasus di antaranya merupakan kejahatan siber. “Sebagian besar bentuk kejahatan siber adalah penyebaran foto atau video pribadi di media sosial yang dilakukan oleh orang dekat dengan korban seperti pacar atau pun mantan pacar.
Menurut Yeni, kasus kekerasan seksual, di antaranya berupa perkosaan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, intimidasi serangan bernuansa seksual dan pemaksaan aborsi paling banyak didampingi WCC Palembang. Menyikapi hal ini , Yeni, bersama organisasi lain melakukan gerak bersama , salah satunya berupa pawai budaya pada 9 Desember 2018, intinya mendesak disahkan UU Penghapusan kekerasan seksual, demi keadilan kebenaran pemulihan dan jaminan tak berulang .
Pada acara yang dihadiri stakeholder ini, hadir sebagai pembicara dari media Weny Ramdiastuti, dan Jalaludin UIN Raden Fatah Palembang.
Lanjut Yeni, korban kekerasan banyak mahasiswa dan pelajar sebanyak 47 kasus , hal ini sebanding dengan pelaku juga paling banyak dari kalangan pelajar dan mahasiswa 27 kasus. Oleh karena itu ke depan, WCC akan meningkatkan perannya dalam menangani berbagai kasus kekerasan perempuan dan makin memperkuat kerja sama dengan pihak lain. fkr